Lombok Timur Reportase7.com
Pembangunan kolam wisata di Dusun Taman Sari, Desa Banjar Sari, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur menuai sorotan tajam dari masyarakat. Proyek yang dibangun pada era kepemimpinan Kepala Desa Muhammad (2012-2017) ini diduga memiliki sejumlah kejanggalan, mulai dari hilangnya situs adat hingga dugaan penyelewengan anggaran.
Proyek yang dimulai tahun 2015 ini dibangun di atas lahan tanah ulayat milik Dusun Kembang Kuning yang dulunya merupakan lokasi sakral untuk upacara adat. Keberadaan kolam ini menyebabkan hilangnya warisan leluhur, memicu kekecewaan warga. Anggaran Fantastis, Hasil Tak Sesuai Rancangan
Keraguan publik semakin menguat setelah terungkapnya dugaan ketidaksesuaian antara Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dengan hasil pembangunan. Anggaran yang dialokasikan mencapai lebih dari Rp1,5 miliar, namun hanya dua dari tiga kolam yang direncanakan selesai dipasang keramik.
"Dalam RAB itu 1 miliar setengah, merupakan program yang sangat pantastis tetapi yang dibangun hanya 2 kolam dan satu kolam lagi tidak dikeramik. Berarti masih ada penjara (penyimpangan)," ungkap sumber anonim, Selasa 16 September 2025.
Penanggung jawab proyek saat itu adalah Kepala Urusan Perencanaan dan Pembangunan, Hairul Wazni, yang hingga kini masih menjabat di posisi yang sama. Berdasarkan data yang ada, nilai investasi proyek ini juga dipertanyakan dari sisi ekonomi.
Pengelola kolam, Baiq Eliya Ningsih, mengungkapkan bahwa pendapatan yang disetor ke Pendapatan Asli Desa (PAD) pada tahun 2024 sebesar Rp11,8 juta.
"Kami dari BUMDES tiap tahun menyetor ke Desa dan terakhir kemarin 11.800.000," ujar Eliya.
Bila melihat pendapatan yang dihasilkan dari kolam tersebut tentu sangat jauh dari modal yang keluarkan. Apalagi melihat kualitas kolam yang jauh dari kata baik untuk dijadikan wahana wisata tidak sebanding dengan dana yang digelontorkan memakan dana lebih dari 1 miliar.
Pembangunan kolam ini juga disebut-sebut dilakukan tanpa sosialisasi kepada masyarakat, menimbulkan pertanyaan besar mengenai urgensi dan transparansi proyek. Masyarakat berharap agar aparat penegak hukum segera mengusut tuntas dugaan korupsi dalam pembangunan kolam wisata ini.
Pewarta: RS
Editor: R7 - 01

0Komentar