Ormas Sasaka Nusantara Dorong Program MBG Jadi MBS, Sekolah Diminta Jadi Pelaksana Utama

 MATARAM — REPORTASE 7
Organisasi Masyarakat (Ormas) Sasaka Nusantara mendorong pemerintah pusat melakukan evaluasi besar-besaran terhadap Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Desakan ini muncul menyusul banyaknya kasus keracunan massal yang dikaitkan dengan pelaksanaan program tersebut.

Ketua Umum Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, menilai konsep MBG sejatinya baik, namun sistem pengelolaan dan pelaksanaannya perlu direstorasi agar lebih efektif dan tepat sasaran. Ia bahkan menyarankan perubahan nama program dari MBG menjadi MBS (Makan Bergizi Siswa).

“Nama gratis dalam program ini kurang elok. Lebih tepat jika disebut MBS, karena program ini hakikatnya untuk siswa agar sehat, cerdas, dan siap menjadi generasi emas 2045,” ujar Ibnu Hajar melalui sambungan telepon kepada Reportase 7, Sabtu (27/9/2025).

Menurutnya, salah satu akar masalah dalam MBG adalah sistem pengelolaan yang diserahkan kepada pihak ketiga atau yayasan pengelola dapur MBG. Pola tersebut, kata dia, justru menimbulkan kerawanan seperti kualitas makanan yang tidak terjaga hingga berujung keracunan massal.

Ia menegaskan, pengelolaan seharusnya dikembalikan ke masing-masing sekolah dengan pengawasan ketat dari Badan Gizi Nasional serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

“Jika sekolah yang menjadi pelaksana langsung, program ini bisa lebih terintegrasi dengan sistem pendidikan, pengawasan lebih mudah, dan distribusi makanan lebih tepat sasaran,” tambahnya.

Meski menyuarakan kritik, Ibnu Hajar memastikan pihaknya tetap mendukung visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam mencetak generasi emas Indonesia 2045.

“Kami, Sasaka Nusantara, berkomitmen mendukung penuh program pemerintah pusat yang pro rakyat menuju Indonesia maju, adil, makmur, dan sejahtera,” tegasnya.

Pewarta: Hadi
Editor: R7_02