NTB Jadi Pelopor Festival Permainan Rakyat, Miq Iqbal: Kreativitas Lokal Adalah Mutiara Ekonomi Dunia

Mataram – Reportase7.com

Festival Permainan Rakyat (Perak) resmi dibuka di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan menghadirkan beragam permainan tradisional, pameran ekonomi kreatif, hingga pertunjukan seni budaya, Sabtu 20 September 2025.

Kegiatan ini diinisiasi Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) NTB dan mendapat dukungan penuh Pemerintah Provinsi NTB, BRI, NTB Syariah, serta berbagai komunitas lokal.

Acara pembukaan dihadiri langsung oleh Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal, Ketua DPW Gekrafs NTB Yeyen Seprian Rachmat, serta jajaran Forkopimda termasuk perwakilan Kapolda NTB dan Danrem 162/WB.

NTB Pelopor Festival Perak Nasional

Ketua Gekrafs NTB, Yeyen Seprian Rachmat, menjelaskan bahwa Festival Perak ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan Gekrafs di Senayan beberapa waktu lalu. NTB menjadi provinsi pertama yang menindaklanjuti MoU tersebut dengan Festival Perak NTB. 

“Kami khawatir permainan rakyat semakin tergerus zaman. Padahal, permainan ini bukan hanya warisan budaya, tapi juga punya potensi nilai ekonomi. Di era digitalisasi, permainan rakyat bisa di-update, bukan sekadar nostalgia, tapi menjadi identitas lokal yang bernilai,” ujarnya.

Yeyen juga menargetkan pada tahun 2026, NTB siap menjadi tuan rumah Perak Nusantara dengan menghadirkan permainan rakyat dari 38 provinsi se-Indonesia.

Gubernur NTB: Ekonomi Kreatif adalah Masa Depan

Dalam sambutannya, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal menegaskan bahwa ekonomi kreatif memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian global.

“Nilai ekonomi kreatif dunia mencapai USD 2,3 triliun, menyumbang 3,3 persen PDB global. Ini membuktikan industri berbasis kreativitas individu semakin diakui. NTB punya banyak mutiara tersembunyi yang harus diberi panggung,” tegasnya.

Iqbal juga menekankan pentingnya memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkreasi tanpa meninggalkan nilai sejarah budaya.

“Ekspresi budaya jangan stagnan. Biarkan anak-anak muda mengkreasikan ulang permainan rakyat sehingga tetap relevan dan bisa diwariskan,” tambahnya.

Festival Perak NTB menghadirkan berbagai permainan tradisional khas Nusantara seperti Tapa Gala, Mpa’a Gopa, Mpa’a Gantao, Main Ayam, Berempuk, Cungkit, Main Tali, Manok Kurung, Main Benteng, hingga Balap Tengkulak.

Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati Expo Ekraf, obrolan ekonomi kreatif, sinema rakyat, pentas musik, hingga kontes foto dan video kreator.

Dengan semangat kolaborasi, Festival Perak diharapkan tidak hanya menjadi ajang nostalgia, tetapi juga tonggak lahirnya industri kreatif baru berbasis budaya lokal.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01