Ketua AMANDA Sumbawa Sebut Rakyat Harus Punya Kedaulatan atas Tambang Elang
(Foto: Ketua AMAN Daerah Sumbawa, Febriyan Anindita,)

 Sumbawa - Reortase7.com

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Daerah Sumbawa menegaskan perlunya perubahan mendasar dalam pengelolaan sumber daya alam di Sumbawa. Ketua AMAN Daerah Sumbawa, Febriyan Anindita, menyebut bahwa sejak masa kolonial hingga era tambang modern, rakyat Sumbawa hanya menjadi penonton di tanah sendiri.

“Dari zaman kolonial Belanda hingga PT Newmont, dan kini PT Amman Mineral, pola yang sama terus berulang. Sumbawa dijadikan hinterland, kekayaan alamnya diangkut keluar, rakyatnya tetap miskin,” ujar Febriyan saat ditemui di Sumbawa, Minggu 18 Agustus 2025.

Menurutnya, cadangan tambang di Proyek Elang yang diperkirakan mencapai Rp720 triliun berpotensi kembali mengulang sejarah keterpinggiran jika tidak ada keberpihakan nyata kepada masyarakat. 

“Hilirisasi tanpa kepemilikan itu semu. Pabrik boleh berdiri, tapi kalau rakyat hanya jadi buruh murah, itu bukan kedaulatan,” katanya.

Febriyan mengingatkan, kekayaan sumber daya sebesar itu seharusnya bisa menjadi modal besar untuk membiayai pendidikan, kesehatan, dan pembangunan Sumbawa dalam jangka panjang. 

“Tapi jika logika lama tetap berlaku, yang terjadi justru rakyat kembali hanya menerima remah,” tegas Febriyan.

Ia menilai, Pemerintah Daerah (Pemda) Sumbawa kini berada di persimpangan sejarah. 

“Pemda harus menentukan, apakah terus jadi perpanjangan kepentingan korporasi atau benar-benar melindungi rakyatnya. Kalau tetap kompromistis, rakyat siap menyusun agenda politik baru,” ujarnya.

Febriyan menutup dengan penegasan bahwa sejarah Sumbawa tidak boleh lagi diulang. 

“Cukup sudah Sumbawa jadi hinterland. Kini saatnya rakyat menagih kedaulatan, bukan sekadar janji pembangunan,” pungkasnya.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01