Mataram - Reportase7.com

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) NTB melakukan kerja sama dengan BAWASLU RI dalam bingkai diskusi publik gerakan anak muda tolak dan lawan politik uang dengan tema “Money politik bukan politiknya anak muda”.

Adapun narasumber yang hadir Itratip, ST., MT, ketua BAWASLU NTB, Dr. Saiful Hamdi, Akademisi Unram Nazmul Wathan, M. Sc, koordinator Bersama Indonesia NTB, dan Meza Royadi, SH, sebagai moderator, dihadiri oleh ratusan mahasiswa,  bertempat di Upnormal Café, kamis (30/11/2023).

M. Amri Akbar ketua KAMMI NTB menyampaikan dalam sambutannya, anak muda harus mampu menjadi laboraturim yang akan menolak politik uang.

"Jika hari ini tidak menolak politik uang, maka periode periode selanjutnya demokrasi akan di isi dan dimiliki oleh orang-orang memegang modal besar, lantas mau di kemanakan anak muda yang memiliki gagasan dan pengalaman," ujar Amri.

Adapun yang disampaikan oleh Ketua BAWASLU NTB Itratip, Jika generasi muda terpapar politik uang, atau bahkan menjadi bagian dari tindak pidana pelanggaran pemilu itu, maka harapan mereka tentang masa depan yang baik juga akan tercemar.

“Sehingga harapannya, mereka anak yang bersih ini bisa menjadi mata dan telinga bawaslu di lapangan. Jika menemukan ada praktik itu, tolak uangnya, ungkap orangnya,” ungkap Itratip.

Akademisi Universitas Mataram Dr Saipul Hamdi yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut menuturkan hal yang sama. Sosialisasi pengawasan tahapan kampanye tersebut dinilai penting dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terutama generasi milenial.


“Tidak hanya mendorong partisipasi mereka, tapi juga membangun kesadaran tentang pentingnya nilai moral dalam mencegah terjadinya politik uang yang sudah sangat mengental di masyarakat kita,” ujar Saipul.  

Koordinator Bersama Indonesia Wilayah NTB Nazmul Wathan menambahkan, gagasan anak muda tidak mampu di beli dengan biaya berapapun, anak muda yang selalu  memiliki prinsip adalah aset masa depan yang harus di jaga dan dirawat.

“Anak muda hari ini adalah pemimpin masa depan, jika hari ini tidak mampu menekan dan melawan money politik. Maka kesempatan anak muda di hari selanjutnya makin sempit, dan terguras oleh uang,” tutupnya.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01