KKCI Lombok dan Cerita Mobil Legendaris, Om Irul: Berkomunitas Memberi Manfaat dan Membangun Imej Positif
Redaksi
Font size:
12px
Mataran - Reportase7.com
Kijang Kapsul Community Indonesia (KKCI) Lombok merupakan komunitas otomotif yang mewadahi para pecinta Toyota Kijang Kapsul, mobil legendaris produksi akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Di Lombok, komunitas ini telah berdiri sejak 2022 dan kini memiliki 53 anggota aktif.
Syarat menjadi anggota KKCI Lombok cukup spesifik, yakni harus memiliki Kijang Kapsul dari berbagai varian produksi tahun 1997–2004. Mobil yang kini masuk kategori mobil tua itu justru menjadi identitas sekaligus pemersatu komunitas.
Koordinator Wilayah KKCI Lombok, Choiru Suyanto atau akrab disapa Om Irul, menyebut Kijang Kapsul dipilih karena karakternya yang merakyat. Selain terjangkau, mobil ini lekat dengan sejarah perjalanan banyak keluarga di Indonesia.
“Sama-sama sehobi mobil tua yang terjangkau dan merakyat. Dari situ rasa kekeluargaan itu tumbuh,” ujar Om Irul, Selasa, 30 Desember 2025.
Anggota KKCI Lombok datang dari latar belakang yang beragam. Mulai dari pengusaha, ASN, aparat kepolisian, TNI, hingga pekerja swasta, semuanya menyatu dalam satu hobi yang sama.
Bagi KKCI Lombok, berkomunitas tidak berhenti pada urusan kendaraan. Sejak awal, komunitas ini mengusung visi membangun ekosistem komunitas yang sehat, bermanfaat, dan bermartabat.
“Bagaimana berkomunitas bisa memberi manfaat dan membangun imej yang positif,” kata Gede Permana, Kordiv IT dan Media KKCI Lombok yang juga Polhut TNGR ini.
Dari Komunitas Otomotif ke Ruang Kebersamaan
Aktivitas KKCI Lombok terbilang rutin dan konsisten. Setiap bulan mereka menggelar kopi darat, sementara calon anggota wajib mengikuti dua kali kopdar sebelum resmi menjadi member.
Selain itu, KKCI Lombok juga aktif dalam kegiatan sosial. Setiap enam bulan digelar bakti sosial, termasuk penggalangan donasi untuk korban bencana di berbagai daerah seperti Sumatera dan Aceh.
“Kami punya divisi sosial yang khusus mengusulkan siapa saja yang perlu dibantu. Semua dilakukan secara swadaya,” ujar Om Irul.
Komunitas ini juga tergabung dalam Fantastik, singkatan dari Forum Persaudaraan Komunitas Otomotif Lombok.
Bahkan pada November 2025 lalu, KKCI Lombok juga terlibat dalam Kopdargab di Sirkuit Mandalika bersama 25 komunitas otomotif lainnya dengan total 230 unit kendaraan.
Nilai kebersamaan itu kemudian diwujudkan dalam agenda penutup tahun 2025. Pada 27–28 Desember, KKCI Lombok menggelar camping bersama di Camping Ground Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah.
Lokasi di kaki Gunung Rinjani itu dipilih karena menawarkan suasana sejuk dan alam yang masih asri. Camping ini menjadi ruang refleksi sekaligus mempererat persaudaraan antaranggota.
“Kami ingin menutup tahun dengan kebersamaan yang hangat, dekat dengan alam,” kata Om Irul.
Kegiatan camping diisi dengan diskusi ringan, berbagi cerita perjalanan, serta menikmati alam tanpa meninggalkan jejak kerusakan. Menurut Gede, aktivitas berbasis alam menjadi cara sederhana menumbuhkan kepedulian lingkungan.
Ke depan, KKCI Lombok juga merencanakan penanaman bibit pohon sebagai bagian dari komitmen lingkungan. Waktu pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kesibukan anggota.
Dengan slogan “Satu Hati, Satu Kijang, Satu Keluarga” dan tagline khas Sasak “Lebur Anyong Saling Sedoq”, KKCI Lombok menunjukkan bahwa komunitas mobil tua bisa tetap relevan. Bukan hanya bergerak di jalan, tetapi juga hadir memberi makna bagi sesama dan alam.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
Baca juga:

0Komentar