Langkah Konkret SMKN 1 Praya Perkukuh Link and Match dengan Industri Pariwisata

Lombok Tengah – Reportase7.com

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Praya menunjukkan komitmennya dalam memperkuat konsep link and match dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), khususnya di sektor pariwisata yang kian pesat di Lombok Tengah. Langkah-langkah strategis ini meliputi mendatangkan praktisi hingga pengiriman guru magang ke luar daerah.

Kepala SMKN 1 Praya, Kasman, memaparkan bahwa pihaknya telah mengambil langkah konkret untuk memastikan lulusan sekolah kejuruan ini sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

"Kami memiliki langkah konkret dalam penguatan kerja sama link and match dengan industri, salah satunya dengan menghadirkan guru tamu langsung dari industri," ujar Kasman, Jumaat 21 November 2025.

Salah satu inisiatif yang telah dijalankan adalah mengundang figur kunci dari sektor perhotelan. Sebelumnya, SMKN 1 Praya mengundang Samsul Bahri, yang menjabat sebagai Ketua Mandalika Hotel Association (MHA) sekaligus General Manager JM Hotel Kuta. Tak hanya itu, sekolah ini juga mendatangkan praktisi dari luar negeri, yakni Maya, dari JM Hotel Kuala Lumpur, Malaysia.

Kehadiran para pakar ini bertujuan untuk memberi pemahaman langsung kepada siswa mengenai ekspektasi dan standar kerja yang sesungguhnya di industri. "Mereka memberikan materi tentang bagaimana seharusnya yang diinginkan oleh industri, begitu juga dengan hotel," jelas Kasman.

Selain mendatangkan guru tamu, SMKN 1 Praya juga aktif mengirimkan tenaga pendidiknya untuk menimba ilmu di tempat lain. Dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) guru, mereka mengirimkan guru magang hingga ke Pulau Jawa. 

"Kerja sama kami dengan industri juga mencakup pengiriman magang guru selama 14 hari ke SMKN 6 Yogyakarta," imbuh Kasman.

Terkait model Kelas Industri, Kasman mengakui bahwa konsep ini masih menjadi tantangan bagi sekolahnya. 

"Kami sudah mencoba mengusahakan ini selama dua tahun, tetapi belum berhasil terealisasi. Namun, kami tetap menganggarkannya," katanya.

Di Lombok Tengah, model Kelas Industri yang telah berjalan dan terbukti efektif adalah di SMKN 1 Pujut, yang telah bermitra dengan Novotel selama sekitar dua tahun.

Adapun mengenai model kemitraan dengan DUDI, SMKN 1 Praya telah menjalin kerja sama yang erat dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Kemitraan ini berbentuk pelibatan siswa-siswi dalam berbagai acara besar.

"ITDC menggunakan siswa-siswi SMKN 1 Praya dalam setiap event," terang Kasman. 

Sebagai contoh, saat perhelatan MotoGP pada awal November lalu, sebanyak 27 siswa dari jurusan Tata Boga dilibatkan secara langsung untuk menyambut tamu-tamu VVIP dan VIP.

Menariknya, pelibatan siswa dalam kegiatan industri ini dilakukan dengan standar profesional. "Tidak hanya pada event MotoGP, tetapi event yang lain juga, dan para siswa-siswi ini juga diberikan gaji per jam layaknya karyawan," tutupnya.

Peran Kepala Sekolah dalam Pengembangan SDM

Inisiatif penguatan link and match, pengiriman guru magang, hingga upaya perintisan Kelas Industri di SMKN 1 Praya tak lepas dari peran sentral Kepala Sekolah dalam pengembangan SDM. Fokus pada pembelajaran yang relevan, serta pengakuan dan penghargaan yang layak bagi siswa dalam kemitraan industri, menjadi kunci untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dan berdaya saing global, sejalan dengan visi revitalisasi pendidikan vokasi di Indonesia.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01