Sudah Dua Minggu tidak Mendapat Suplai Air Bersih, Warga Apung Labuhan Lalar Beli Air Rp5000 per Bak
Redaksi
Font size:
12px
Sumbawa Barat - Reportase7.com
Keluhan warga terdampak akibat macetnya suplai air bersih disinyalir adanya kerusakan Pompa alat untuk menyedot membuat sejumlah warga melakukan protes terhadap lambatnya penanganan dari Perumdam Bintang Bano sebagai penanggung jawab pengelola.
Adapun wilayah yang terdampak yakni Labuhan Lalar, Kertasari, Banjar, Batu Putih dan Tambak Sari.
Diketahui sudang dua Minggu masyarakat terdampak tidak mendapatkan suplai air bersih dari Perumdam Bintang Bano. Masyarakat sangat kecewa dengan pihak Perumdam yang abai terhadap kebutuhan air bersih.
warga Dusun Warabbe Perumahan Apung, Desa Labuhan Lalar yang terdampak menyampaikan protes keras karena tidak mendapat suplai air bersih. Seorang ibu rumah tangga, Nana menceritakan selama tidak mendapatkan suplai air bersih dari Perumdam warga Apung terpaksa membeli air ke Dusun sekitar dan menumpang mandi di sumur warga diluar Kampung.
"Kalau mau mandi, nyuci kami harus numpang di sumur orang, bahkan kami sering dimarahi sama yang punya sumur," ujar Nana warga Apung, Kamis 20 November 2025.
"Sudah dua minggu kami harus membeli air ke Kampung sebelah Rp10 per 5 bak setiap hari," tambahnya.
Warga Apung juga sampaikan protes terhadap pelayanan Perumdam, bilamana ada keterlambatan pembayaran warga wajib dikenakan denda. Namun ketika warga tidak mendapatkan suplai air bersih tidak pernah dipotong dan tetap di bayar ful tidak pernah kurang.
"Meski pelayanan air bersih seperti ini, tidak pernah kami sebagai konsumen diprioritaskan, bahkan bila lewat tanggal 25 pembayaran kami di denda Rp5000 per hari. Sementara untuk mencukupi kebutuhan air dalam 1 rumah, dibutuhkan 5 sampai 10 bak," pungkasnya.
Diketahui warga Dusun Warabbe, Perumahan Apung didiami 100 Kepala Keluarga,
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
Baca juga:


0Komentar