Oleh: Ni Putu Virgi Eka Ayu Rasta
Ketua PD KMHDI NTB Periode 2022-2024
 
Nusa Tenggara Barat (NTB) kini dengan gubernur periode 2025-2030 DR.H. Lalu Muhammad Iqbal, M. Hub. Int, dan Hj. Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP yang akrab di sapa Miq Iqbal dan Umi Dinda. Kepemimpinan ini memiliki tagline NTB Makmur Mendunia yang memiliki 7 misi, 10 program unggulan dan 3 isu prioritas. Salah satu isu prioritasnya adalah menjadikan NTB sebagai destinasi kelas dunia. Tentu ini sebuah upaya untuk semakin mengembangkan potensi pariwisata NTB yang memang sering dikatakan sebagai sekeping bongkahan surga yang jatuh ke bumi. Indah dan mempesona segenap hamparan laut, pantai, gunung dan daratannya. Potensi ini menjadikan NTB terpilih sebagai salah satu daerah yang memiliki sebuah lintasan untuk perhelatan bergensi nasional maupun internasional. Dengan venue yang sangat apik dan ciamik, dikelilingi bukit yang hijau dan pantai dengan hamparan pasir yang putih. 

Lintasan tersebut terbangun di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia yang disebut dengan Pertamina Mandalika International Street Circuit. Pembangunan sirkuit tersebut resmi dimulai pada 2016 dan selesai pada tahun 2021 dengan gelaran pertama yaitu World Superbike (WSBtK) yang dilaksanakan pada tahun yang sama pasca selesai pembangunan. 

NTB termasuk salah satu provinsi yang harus diakui percepatan proses recoverynya dari bencana, misal seperti gempa 2018 hingga covid-19. Dengan diadakannya gelaran pertama, 2 tahun setelah covid-19 walaupun masih dengan pembatasan merupakan sebuah gebrakan baru untuk mendongkrak perekonomian di NTB, khususnya pulau Lombok. Selain WSBK, MotoGP merupakan gelaran bergengsi yang turut menjadi penggugah wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berdatangan ke Lombok. Event MotoGP pertama kali dilaksanakan pada bulan Maret 2022. MotoGP telah terlaksana sebanyak 3 kali terhitung sejak gelaran pertama. Pada tahun ini, akan dilaksanakan untuk ke-4 kalinya dengan putaran ke-18 pada tangga 3-5 Oktober 2025. 

Jumlah penonton MotoGP Mandalika pada tahun 2022 sebanyak 102.801 2022, tahun 2023 sebanyak 102.929 dan tahun 2024 sebanyak 121.252. Pada tahun ini ditargetkan sebanyak 130.000 penonton yang hadir selama 3 hari. Peningkatan setiap jumlah penonton patut diapresiasi walau dari tahun 2022 ke tahun 2023 mengalami peningkatan yang tipis. Jika dibandingkan dengan venue lain, Mandalika menempati posisi ke 11 penonton terbanyak dari 19 venue perhelatan MotoGP pada tahun 2022. Sedangkan pada tahun 2023 urutan 16 dari 19 venue. Sebuah PR besar untuk NTB agar mampu mendongkrak jumlah penonton setiap serinya. Tentu sebagai gelaran bergengsi, event ini juga tak luput dari berbagai permasalahan yang menerpa. Namun tak ada gading yang tak retak, perlu sebuah proses untuk mewujudkan NTB sebagai destinasi kelas dunia. Perbaikan harus dilakukan secara berkesinambungan, konsisten, dan dengan semangat gotong royong, tidak hanya pemerintah tetapi bahu membahu bersama seluruh lapisan masyarakat. 

Melonjaknya harga akomodasi dan transportasi menjadi salah satu permasalahan yang sangat disoroti pada gelaran pertama kali MotoGP. Harga tiket pesawat dari Jakarta-Lombok sebelum MotoGP 2022 yang dilaksanakan pada tanggal 18-20 Maret 2022 masih terbilang terjangkau dikisaran harga 500-700 ribu. Namun mendekati hari H, harga tiket melonjak di harga 1 juta ke atas. Selain itu, harga penginapan juga naik hingga 3 kali lipat dari harga biasanya. Semua hotel dari daerah dekat venue hingga Lombok Barat bahkan Lombok Utara juga penuh. Mulai dari hotel bintang 5, homestay, villa, hotel melati hingga rumah warga yang tiba-tiba menyewakan penginapan pun ludes. Jika bisa dikatakan, perhelatan pertama ini belum sepenuhnya siap. Penonton banyak mengeluhkan terkait parkir yang jauh sehingga harus berjalan sejauh 2 km ke arah venue. Jalan raya masih dalam proses perbaikan sehingga debu bertebaran dan ketika hujan menjadi becek berlumpur. Beberapa hotel yang masih dalam proses pembangunan juga langsung resmi dibuka untuk umum, sehingga masih terlihat besi bangunan yang belum di potong, basement yang masih berantakan dan akses yang masih terbilang belum mudah. Selain itu harga transportasi seperti bus atau mobil juga melonjak hingga 3 kali lipat dibanding hari biasa. Bahkan vendor event pun sudah dibooking oleh Event Organizer (EO) dari luar kota. Sehingga EO daerah yang ingin menggunakan beberapa vendor terkendala karena sudah dibook. Lonjakan harga baik hotel, bus atau mobil dipicu oleh calo yang menaikkan harga tinggi. Hotel maupun travel tidak menaikkan harga terlalu tinggi, dan masih terbilang wajar. Tetapi mirisnya beberapa oknum langsung booking beberapa hotel secara keseluruhan dan menaikkan harga dari harga asli. Hal ini berlaku juga terhadap travel maupun rentcar dan bus. 

Pasca MotoGP 2022 yang dianggap belum memuaskan oleh banyak pihak, pemerintah terus berbenah. Dengan mempercepat proses perbaikan dan perluasan jalan. Membenahi area parkir dan sistem keluar masuk pengunjung. Hingga mengeluarkan Peraturan gubernur NTB No. 9 Tahun 2022 yang fokus membahas mengenai pengelolaan usaha jasa akomodasi, terutama penentuan batas atas tarif saat ada event internasional. Dengan ruang lingkup zonasi tarif usaha jasa akomodasi, penetapan batas atas tarif usaha jasa akomodasi, penyelenggaraan usaha jasa akomodasi dan pembinaan dan pengawasan. Selain itu yang terpenting juga berlaku ketentuan tarif saat event internasional. Tarif batas atas dipertimbangkan berdasarkan lokasi event dan zonasi sesuai dengan kawasan strategis pariwisata daerah (KSPD). Hal tersebut untuk lokasi utama event, batas atas tarif adalah 3 kali tarif normal; utuk lokasi sub-utama, batas atas tarif adalah 2 kali tarif normal dan untuk lokasi penyangga, batas atas tarif adalah 1 kali tarif normal.  

Namun di dalam peraturan tersebut belum membahas mengenai tarif transportasi terutama bus dan mobil. Selain itu juga belum ada aturan yang mengikat sehingga calo tidak bisa mencari celah untuk menaikkan harga sedemikian tinggi. Sedangkan permasalahan utama adalah pada calo pada akomodasi maupun transportasi. Selain itu, harga tiket pesawat hingga hari ini masih tetap pada range tersebut. Jika NTB ingin menjadi destinasi kelas dunia, hal pertama yang harus diturunkan adalah harga tiket pesawat. Harga tiket pesawat dari Bali ke Lombok yaitu 1 juta ke atas. Lebih murah dari harga tiket pesawat dari Bali ke Jakarta. Walaupun dari Bali jalur transportasi bervariasi, seperti kapal, fast boat maupun pesawat tetapi dominan wisatawan lokal adalah pekerja yang memanfaatkan waktu weekend untuk berlibur dan waktu bagi mereka adalah hal yang teramat penting. Tidak dipungkiri bahwa banyak wisatawan yang datang ke Lombok datang dari Bali. Jika tiket ke Lombok masih mahal seperti ini, kita akan kehilangan wisatawan yang datang ke Lombok namun datang dari Bali. 

Perhelatan event-event internasional bergengsi akan terus dilaksanakan di Lombok. Sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sudah seharusnya kita terus berbenah agar wisatawan merasa aman dan nyaman ketika datang ke Lombok. Dengan target 130.000 pada MotoGP seri-18, Mandalika akan semakin ramai. Dari Lombok Tengah hingga ke seluruh penjuru Nusa Tenggara Barat akan kecipratan hasilnya. Maka perlu membenahi Pergub NTB No. 9 Tahun 2022 agar semakin mampu mengakomodir berbagai keluh kesah pelaku maupun penikmat wisata. Selain itu yang terpenting adalah terkait tiket pesawat. Perlu ada intervensi dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat terhadap penurunan harga tiket menuju ke Lombok. Sehingga ketika gelaran seperti MotoGP, Mandalika bisa mencapai pengunjung melebihi dari venue yang lain. Tapi sekali lagi, berbenah adalah kewajiban kita bersama. Demi mewujudkan NTB Makmur Mendunia. NTB yang kita cinta bersama.