Lombok Timur – Reportase7.com
Bupati Lombok Timur, H.M. Haerul Warisin menegaskan tidak ada praktik percaloan dalam proses pengajuan proposal bantuan di wilayahnya. Pernyataan tersebut disampaikan jauh dari sebelumnya sesudah ketua Baznas dilantik.
Adanya dugaan keterlibatan pihak-pihak tertentu yang disebut bisa meloloskan proposal dengan mengelabui hingga sunat bantuan.
“Semua proposal yang masuk diproses sesuai mekanisme dan pertimbangan teknis. Tidak ada istilah calo. Saya minta masyarakat langsung datang ke Baznas Lotim jangan melalui calo," ujar bupati Lombok Timur beberapa bulan lalu.
Ia menegaskan, jika ada di temukan maka akan di tindak tegas.
Sementara itu, aktivis muda Lombok Timur, Eko Rahadi, menyoroti hubungan antara Bupati Haerul dan Ketua Baznas Lombok Timur. Ia menyebut Bupati seolah-olah “kena PHP” (pemberi harapan palsu) oleh Ketua Baznas.
"Terlihat saat ini Ketua Baznas Lotim dan salah satu waka di Baznas menjadi calo proposal dan memasukkan tenaga kerja di Baznas," Terangnya.
"Kita tunggu kebijakan Bupati dan kita lihat apakah benar akan di tindak tegas," jelasnya, Rabu 29 Oktober 2025.
“Pak Bupati terlihat sudah berkomitmen membantu masyarakat melalui Baznas, tapi justru terkesan diabaikan. Jangan sampai publik menilai ada komunikasi yang tidak sehat antar-lembaga,” ujar Eko.
"Kita minta Bupati Lombok Timur segera melakukan pansel ulang karena pimpinan terpilih adalah pimpinan titipan," tegasnya.
Eko juga meminta agar pengelolaan dana Baznas dilakukan secara transparan dan sesuai peruntukan, tanpa campur tangan kepentingan politik.
Bupati Haerul menegaskan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Baznas untuk memastikan bantuan sampai tepat sasaran.
“Fokus kita membantu masyarakat, bukan mencari sensasi atau saling menyalahkan,” tandasnya.
Pewarta: RS
Editor: R7 - 01

0Komentar