Lombok Timur, Reportase7.com
Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin resmi meluncurkan kembali air minum dalam kemasan (AMDK) "Asel" yang diproduksi oleh PT. Energi Selaparang, pada Rabu 13 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Bupati H. Iron membagikan cerita di balik pendirian perusahaan daerah tersebut, yang bermula dari niat untuk mengelola potensi sumber daya air yang belum dimanfaatkan.
Acara peluncuran dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di lingkup Pemda Lombok Timur diantaranya, Wakil Bupati Lombok Timur, H. Edwin Hadiwijaya, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua DPRD Lombok Timur, Direktur PT. Energi Selaparang, Kepala Desa, pimpinan pondok pesantren, dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Haerul Warisin mereview asal mula berdirinya PT. Energi Selaparang. Muncul pada masa kepemimpinan Bupati sebelumnya, Ali bin Dahlan.
Berawal dari ia ditawari anggaran sebesar Rp10 miliar hingga Rp11 miliar untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) guna mengurangi biaya bahan bakar kendaraan dinas. Namun terkendala oleh masalah perizinan.
H. Iron yang saat itu menjabat sebagai Wakil Bupati menjawab tawaran itu dengan kajian yang ada dalam benaknya menyampaikan kepada bupati Ali BD, untuk mengurangi kos terhadap kendaraan-kendaraan dinas yang mengisi BBM,
"saya berharap difasilitasi untuk membangun SPBU," ujar H. Iron.
Namun, lanjut bupati, ia memutuskan untuk mencari alternatif lain setelah mengalami kendala perizinan.
H. Iron juga memberikan masukan dan peretimbangan Kepada pak bupati agar tidak ada permasalahan hukum.
"Saya akan cari celah dulu bagaimana caranya supaya kita tidak diberatkan persoalan izin prinsip yang harus kita biayai pada saat itu," jelasnya.
Pencarian menemukan solusi mengarah pada pemanfaatan sumber mata air di Desa Suriawangi, Kecamatan Labuan Haji, dan H. Iron menemukan sebuah lahan milik warga yang memiliki aliran air terbuang sia-sia. Ia kemudian memutuskan untuk membeli lahan tersebut dengan anggaran yang semula dialokasikan untuk SPBU.
Ia menegaskan bahwa, tujuan pendirian PT. Energi Selaparang bukanlah semata-mata mencari keuntungan, melainkan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Ia mencontohkan, jika harga air kemasan dari swasta mencapai Rp30.000 per dus, maka AMDK Asel bisa dijual seharga Rp26.000, selisih harga jual Rp4.000 untuk siapa?
"Untuk UMKM, untuk para dagang-dagang kita, untuk masyarakat kita, untuk kesejahteraan masyarakat kita, itu gunanya dibangun aset daerah ini," tegasnya.
"Keuntungan yang didapat tetap penting untuk keberlanjutan perusahaan. Seperti gaji karyawan, pemeliharaan mesin, dan biaya operasional lainnya," lanjutnya.
H. Iron mengakui bahwa, PT. Energi Selaparang sempat mengalami masa sulit, di mana operasional perusahaan terhenti selama kurang lebih tiga tahun.
"Saya berjanji akan memperbaiki kondisi itu mulai hari ini," imbuhnya.
Tentu kita sebagai pelayan masyarakat itu tidak boleh kita saling menyalahkan siapapun itu. Itu namanya perjalanan. Yang harus kita lakukan apa? Memperbaiki kembali," ujarnya.
H. Iron menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang hadir dan berharap PT. Energi Selaparang bisa maju dan sukses.
"Kepada Direktur beserta karyawan yang ada di sini tetap sabar, bekerja dengan baik, PT. Energi Selaparang perusahaan AMDK kita bisa maju dan sukses," pungkasnya.
Pewarta: RS
Editor: R7 - 01
0Komentar