Lombok Tengah - Reportase7.com
Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang menempuh pendidikan di Kota Mataram vang mengatasnamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Lombok Tengah mendatangi Bupati Lombok Tengah. Kedatangan mereka bukan tanpa alasan, meminta kejelasan dari asrama mahasiswa Lombok Tengah yang berada di Mataram.
Mereka juga mendesak agar Pemda melakukan pembangunan ulang secara total maupun Renovasi asrama mahasiswa yang berada di Mataram dan meminta pemda untuk menganggarkan setiap tahunnya untuk asrama mahasiswa tersebut.
Koordinator Umum (Kordum) Aliansi, Mavi Adiek Garlosa menegaskan bahwa, keberadaan mahasiswa Lombok Tengah tersebar di banyak kota atau daerah di Indonesia. Terlebih di kota Mataram, mahasiswa Lombok Tengah memiliki kuantitas yang terbilang cukup banyak, mulai dari yang kuliah di Unram, UIN Mataram, Ummat, UBG Mataram, UNU Mataram, Undikma, dan kampus-kampos lainnya yang berada di Kota Mataram.
Hal demikian menandakan adanya antusias yang tinggi bagi pemuda-pemudi Lombok Tengah untuk melanjutkan studinya di Kota Mataram.
"Dengan begitu banyaknya kuantitas Mahasiswa Lombok Tengah, yang berkuliah di kota Mataram, sudah seharusnya bagi Pemda untuk memberikan perhatian yang lebih kepada para mahasiswa," cetus Mavi, saat Bertemu Bupati Lombok Tengah, Rabu, 28 Agustus 2024.
Dirinya menegaskan, jarak antara Praya sebagai ibu kota Lombok Tengah dengan kota Mataram cukup jauh sekitar 31 Km. Jarak yang cukup jauh mengharuskan mahasiswa Loteng untuk mencari tempat tinggal sementara (kontrakan/kos) selama berkuliah di Kota Mataram.
"Akan tetapi, terkadang dengan kondisi ekonomi yang tidak mendukung, karena ketidak mampuan mereka untuk menyewa kos-kosan membuat banyak di antara mereka tinggal tidak menentu di Kota Mataram," terangnya.
Lebih jauh Mevi disampaikan, hal semacam ini seharusnya menjadi atensi pemda untuk memfasilitasi setiap kebutuhan mendasar bagi mahasiswa-mahasiswinya yang sedang menjalani studi, baik di daerah Lombok Tengah, ataupun di daerah lainnya, termasuk di Kota Mataram.
Salah satu kebutuhan mendasar yang dimaksud adalah tempat tinggal sementara berupa asrama bagi mahasiswa Lombok Tengah.
"Sebenarnya bukan tidak ada asrama mahasiswa Lombok Tengah di kota Mataram. Hanya saja, sebagai aset daerah yang diperuntukkan untuk mahasiswa Lombok Tengah yang sedang berkuliah di Mataram, tidak pernah diperhatikan keberadaan nya oleh Pemda itu sendiri. Asrama mahasiswa dengan jumlah tujuh kamar yang tersisa bekas gempa sudah sangat tidak layak untuk dihuni," bebernya.
Dimana, keberadaannyapun saat ini diketahui oleh khalayak mahasiswa Lombok Tengah. Bahkan bagi mereka jika buat hipotesa mereka mengatakan bahwa hal ini terjadi karena tidak ada perhatian, perawatan dan pengelolaan yang dilakukan oleh Pemda terhadap Asrama Mahasiswa Lombok Tengah ini.
"Berdasarkan hasil investigasi dan survei ke lokasi yang pernah dilakukan oleh tim dari Aliansi Mahasiswa Lombok Tengah, diketahui bahwa kondisinya, genteng yang sudah banyak yang bocor serta bangunan yang banyak roboh," terangnya.
Kondisi halaman asrama juga tidak terurus, dan tembok yang banyak sudah roboh membuat asrama ini seperti bangunan yang sudah lama tidak dihuni.
Kordinator lapangan (korlap 1) Habibi juga menegaskan komitmennya untuk terus mengawal asrama mahasiswa lombok tengah ini sampai jadi dan Keberadaan asrama Mahasiswa akan menjadi sangat fundamen bagi mahasiswa Lombok Tengah yang berkuliah di Mataram.
"Asrama tersebut akan menjadi pusat pertemuan dan menjadi tempat melahirkan ide dan gagasan serta melaksanakan kegiatan yang akan membangun daerah kedepan," terangnya.
Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, mengaku sangat mendukung apa yang menjadi tuntutan dari para mahasiswa ini. Karena memang baginya bahwa asrama ini sangat penting sebagai bentuk perhatian Pemda kepada para generasi muda yang sedang menempuh pendidikan.
"Maka besok pagi akan di lakukan pengecekan langsung lokasi asrama mahasiswa Lombok Tengah di mataram, dan akan kita perbaiki. Apalagi kaitan dengan asrama juga sangat penting sebagai lokasi untuk berdiskusi," tegasnya.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
0Komentar