(Foto: Kepala SMA Negeri 1 Batukliang Utara Mahsun, S. Pd saat ditemui media di ruang kerjanya)


Lombok Tengah - Reportase7.com


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi  Nusa Tenggara Barat (NTB), menetapkan 25 Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai sekolah terbuka.

Dari 25 SMA terbuka tersebut, lima diantaranya berada di Kabupaten Lombok Tengah, yakni SMAN 2 Jonggat, SMAN 1 Pringgarata, SMAN 1 Praya Timur, SMAN 1 Praya Barat Daya dan SMAN 1 Batukliang Utara.

Program SMA terbuka tersebut bertujuan untuk mengurangi tingginya angka anak putus sekolah di NTB, khususnya wilayah yang jauh dari kota yakni Lombok Tengah.

Kepala SMAN 1 Batukliang Utara Lalu Mahsun, S. Pd, saat ditemui media diruang kerjanya, Juma'at, (07/07/2023) mengatakan saat ini siswa yang melanjutkan pendidikan di SMA terbuka, SMAN 1 Batukliang Utara sudah meningkat di bandingkan tahun 2021 saat dibuka.

"Jumlah siswa yang melanjutkan pendidikan di SMA Terbuka sudah mencapai 36 orang, yang terdiri dari 19 orang Perempuan dan 17 orang laki-laki," ujar Mahsun.

Pihak sekolah terus melakukan usaha agar minat anak-anak yang putus sekolah bisa melanjutkan hingga mendapatkan ijazah, yang sama seperti sekolah reguler tentunya.

"Kami juga sudah melakukan MoU dengan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) yang berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah. Dengan adanya kerjasama yang juga Lembaga ini berada dibawah naungan Kemenkumham dapat membantu anak-anak yang putus pendidikannya, sehingga ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan sebelumnya bisa diperoleh kembali," terang Mahsun.

Sementara untuk kebijakan sekolah dalam pembelajarannya, sekolah menggunakan sekali dalam seminggu dengan 2 TKB bertempat di LPKA dan Desa Jengguar.

Untuk pembelajaran tatap muka di LPKA pihak sekolah mengikuti sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh Lembaga yakni diwaktu pagi, karena tidak memungkinkan anak-anak untuk keluar dari lembaga tersebut yang harus selalu dalam pengawasan, lanjutnya.

Kemudian, ditahun ajaran 2023/2024 saat ini masih diupayakan untuk menambah siswa yang ingin melanjutkan putus sekolah di SMA Terbuka.

"Sudah ada tiga anak yang datang untuk mengurus berkas, karna sosialisasi yang saya dan tim lakukan sehingga menarik minat anak yang sebelumnya putus sekolah dengan alasan menikah diusia dini. Orang tuanya pun sangat mendukung," jelasnya.

Mahsun juga berharap agar Dinas dikbud NTB dapat membantu SMAN 1 batukliang dalam hal pembangunan. Semoga di tahun 2024 ini, SMA Negeri 1 Batukliang Utara menjadi skala prioritas untuk anggaran DAK.

"Tentunya sekolah juga akan mengimbangi dengan kinerja. Tapi untuk lebih lanjut mungkin secara objektif Bapak Kepala Dinas Dikbud NTB bisa datang untuk berkunjung," pungkasnya.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01