(Foto: Dokar Listrik buatan SMK Negeri 3 Mataram)


Mataram - Reportase7.com

SMKN 3 Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil membuat inovasi dokar listrik (Dolis). Adapun dokar listrik tersebut adalah pengganti cidomo, angkutan khas yang menggunakan tenaga kuda.

Dokar Listrik tersebut juga ditampilkan di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022.

"Kita melihat dengan kondisi terkini dokar itu sendiri sudah mulai tersisihkan, sebelumnya sempat menjadi kendaraan tradisional yang prima dona untuk masyarakat," ungkap Hadi selaku guru listrik Smekti.

Dijelaskan Hadi Dokar kini tidak memiliki ruang di kota karena keterbatasan nya, sehingga menjadikan awal lahirnya inovasi Dolis. Kemudian bagaimana kita bisa mempertahankan itu dengan sentuhan teknologi agar dokar juga tetap eksis di kalangan masyarakat.

Dolis ini sendiri sudah menarik perhatian Gubernur NTB juga, responsibility nya tinggi terhadap produk ini.

Bahkan Hadi sampai pesanan 20 unit Dolis untuk ditempatkan di daerah wisata, hal tersebut akan di komunikasikan dengan pihak pemerintah Provinsi, karena ini sejalan dengan program industrialisasinya, pemerintah daerah.

"Dolis juga di pesan oleh pihak Bappeda Provinsi NTB untuk ditempatkan di Anjungan Taman Mini Indonesia Jakarta," tutup Hadi.

Sementara itu Kepala SMKN 3 Mataram yang diwakili Wakahumas Akhmad, Dokar Listrik itu dirancang tidak untuk menggantikan cidomo yang saat ini masih digunakan masyarakat lokal di Kota Mataram.

"Dolis kendaraan masa depan yang dirancang menggunakan tenaga listrik, hemat BBM dan energi, serta anti pencemaran udara. Dolis ini sangat cocok digunakan di daerah-daerah wisata, seperti gili terawangan yang belum terkena polusi perkotaan," ungkap Akhmad.

Dikatakan Akhmad, Dolis tidak beroperasi di jalan umum, tetapi digunakan sebagai transportasi pada kawasan tertentu, seperti Gili Trawangan, yakni tempat obyek wisata dan hotel-hotel di wilayah Mataram.

Dolis juga merupakan produk unggulan yang diciptakan pada 2020 oleh siswa bersama guru pembimbing yang handal serta dukungan dari PLN wilayah Mataram.

"Hanya saja dari pihak kami SMEKTI masih belum diketahui untuk dikembangkan secara meluas karena, berbagai alasan tertentu," ujar Akhmad.

Ternyata dari segi tampilan, dolis masih mengingatkan bentuk dokar konvensional, terutama bentuk tempat duduk belakang yang memanjang dan berhadap-hadapan. Namun, bagian depannya sudah diganti motor roda tiga niaga.

Salah satu siswa kelas 12 SMKN 3 Mataram, Didi Rahman mengatakan, dolis dibuat selama lima bulan.

"Ini masih prototipe pertama. Semua dibiayai dari sekolah sekitar lebih dari Rp 45 juta," ungkapnya.

Adapun kapasitas Dokar Listrik itu bisa mencapai lima orang, bobotnya bisa sampai 400 kg, namun tergantung motornya (dinamo).

"Kalau motornya lebih besar maka orang dan bobotnya itu bisa lebih besar," terangnya.

Ia berharap, Dokar Listrik itu bisa terus dikembangkan, kemudian digunakan di wilayah-wilayah destinasi wisata yang ramah lingkungan seperti Gili.

Semoga ke depan seluruh siswa SMKN 3 Mataram dapat menciptakan lebih banyak lagi inovasi teknologi kendaraan bermotor listrik.

Adapun Spesifikasi dokar listrik inovasi SMKN 3 Mataram yakni :
Motor: 1,5 Kw, Baterai: VRLA 55 ah, Kecepatan: 40 kpj, Jarak tempuh: 40-60 km, Pengecasan: 4-5 jam, Daya angkut: 600 kg, Bobot: sekitar 300-400 kg dan Pengecasan manual.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01