Jakarta – Reportase7.com
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bawah Kemendikdasmen menggelar Simposium Penyelarasan dan Revitalisasi Vokasi Bidang Ketahanan Pangan pada 7 hingga 10 Desember 2025 di Hotel Millenium Sirih, Jakarta.
Mengusung tema “Dari SMK untuk Kedaulatan Pangan Bangsa,” simposium ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran SMK dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Acara ini mempertemukan seluruh pemangku kepentingan guna merumuskan langkah bersama dalam membangun ekosistem SMK pangan yang adaptif, produktif, dan berkelanjutan.
Kurikulum Pangan Diselaraskan dengan Kebutuhan Industri
Direktur Pendidikan Vokasi dan PKPLK, Tatang Muttaqin, menyampaikan bahwa simposium ini berupaya merumuskan revitalisasi sekaligus penyelarasan kurikulum SMK. Tujuannya adalah memastikan peran SMK selaras dengan kebutuhan dunia industri, serta memperkuat kerja sama dan kolaborasi dengan dunia usaha dan pemerintah daerah.
“Melalui simposium ini, kami berharap peran SMK dapat terus selaras dengan kebutuhan dunia industri serta dapat membangun kerjasama dan kolaborasi dengan dunia usaha dan pemerintah daerah,” ujar Tatang Muttaqin.
Rangkaian agenda simposium dirancang komprehensif, mencakup sesi business matching antara dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dengan SMK, yang kemudian diperdalam melalui diskusi kelompok terpumpin. Hal ini dilakukan untuk memastikan sinergi yang kuat dari hulu ke hilir.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, dalam sambutannya menegaskan bahwa SMK bidang pertanian merupakan investasi strategis untuk kedaulatan pangan masa depan.
Indonesia, menurut Mu’ti, memiliki potensi dan sumber daya manusia yang besar untuk mengembangkan produk kelautan dan pertanian lokal.
“SMK harus membawa kedaulatan pangan untuk memajukan kesejahteraan bangsa,” tegasnya, seperti dituturkan oleh Kepala SMKN 1 Lopok, Abdul Mujib, salah satu peserta simposium.
Lima Produk Kebijakan Baru Diluncurkan
Dalam kesempatan simposium ini, Direktorat SMK turut meluncurkan lima produk kebijakan penting, yaitu; Filosofi SMK, Pedoman Tata Kelola Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) SMK, Strategi Peningkatan Akses Kebekerjaan Lulusan SMK di Luar Neger, Panduan Praktis Pengelolaan SMK Swasta oleh Yayasan, dan Panduan Hubungan Industrial bagi Murid SMK.
Peluncuran kebijakan ini bertujuan agar SMK dapat menghadirkan tata kelola yang profesional, layanan pembelajaran yang relevan, kemitraan industri yang kuat, kesiapan kerja global, dan kompetensi yang kredibel.
Abdul Mujib, Kepala SMKN 1 Lopok, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan sekolahnya dalam perumusan kebijakan ini.
“Kami sangat berterima kasih pada Kemendikdasmen yang telah melibatkan SMKN 1 Lopok sebagai salah satu pemangku kepentingan yang ikut memberikan sumbang saran dalam perumusan kebijakan revitalisasi dan penyelarasan kurikulum SMK bidang ketahanan pangan,” kata Abdul Mujib.
Ia berharap rekomendasi kebijakan yang dihasilkan simposium ini dapat mendukung upaya menciptakan ekosistem pangan nasional yang tangguh, didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) vokasi yang kompeten.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01

0Komentar