(Foto: Kepala SMKN 1 Batulayar, H.M. Sahirun,) 

Lombok Barat - Reportase7.com

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Batulayar, Lombok Barat, menunjukkan langkah konkret dalam menggaransi kesiapan lulusannya menghadapi dunia kerja. Bukan sekadar isapan jempol, program "Link and Match" yang digagas sekolah ini berhasil menjaring lebih dari 70 mitra dari berbagai sektor industri dan dunia kerja (Iduka), bahkan berdampak pada tingginya penyerapan alumni sebelum mereka resmi lulus.

Kepala SMKN 1 Batulayar, H.M. Sahirun, mengungkapkan bahwa jalinan kemitraan ini menjadi kunci utama. "Untuk link dan match kita dengan Iduka atau dunia industri dan dunia pekerjaan ini, SMKN 1 Batulayar itu yang pertama, untuk link kita sudah menjalin lebih dari 70 dunia industri," ujar H. Sahirun saat ditemui media diruang kerjanya, Senin 17 November 2025.

Lebih dari sekadar jumlah, kolaborasi ini mencakup berbagai jenis usaha, mulai dari perhotelan, restoran, rumah makan, hingga travel. Kemitraan ini, lanjut Sahirun, langsung diterjemahkan dalam program Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang efektif.

PKL Berubah Menjadi Kontrak Kerja
Proses penyerapan tenaga kerja yang cepat menjadi indikator keberhasilan paling menonjol. Sahirun menjelaskan, setelah siswa menjalani PKL selama enam bulan, banyak Iduka yang langsung merekrut mereka.

"Begitu dilihat hasil atau kinerja, volume kerjanya di tempat itu, banyak sekali ini yang namanya Iduka kita atau dunia industri yang apalagi sebagai link kita, sebagai mitra kita itu banyak yang menahan anak-anak kita di situ," ujar Sahirun.

Tingkat penyerapan ini terbilang fantastis. Sahirun mencatat, dalam satu angkatan, bisa sampai 30 siswa-siswi yang direkrut oleh Iduka untuk langsung diperkerjakan di tempat mereka PKL. Fenomena ini membuat sebagian siswa harus rela bolak-balik antara tempat kerja dan sekolah.

"Terkadang mereka ke sekolah hanya beberapa hari saja untuk menyelesaikan administrasi sekolah, ujian semester lima dan enam, serta persiapan pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK)," tambahnya. Selain direkrut sebagai karyawan tetap, banyak siswa yang juga direkrut sebagai Daily Work (DW).

Guru Ikut Diasah, SDM Siap Bersaing

Tidak hanya siswa, industri juga berperan aktif dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) guru di SMKN 1 Batulayar. Kerja sama ini memastikan materi ajar selalu relevan dengan kebutuhan industri terkini.

"Peran industri dalam pengembangan Guru di SMKN 1 Batulayar, misalnya seperti guru tamu dan upskilling dari beberapa guru kami diminta untuk menjadi asesor untuk di restoran maupun chef," jelas Sahirun.

Langkah ini menunjukkan komitmen sekolah untuk siap bersaing. "Kalau dari pengembangan SDM luar biasa kita, artinya, kita sangat berusaha dan siap bersaing," tegasnya.

Kesuksesan program ini dibuktikan pula dengan deretan penghargaan yang diraih SMKN 1 Batulayar, tidak hanya di tingkat kabupaten, namun juga di tingkat provinsi. Penghargaan tersebut menjadi penanda pengakuan dari pemerintah maupun perusahaan atas kualitas lulusan dan manajemen sekolah yang efektif dalam menciptakan SDM vokasi yang kompeten.

Pewarta: Red/Fitri
Editor: R7 - 01