Soroti Kerusakan Lingkungan, Aliansi Mahasiswa UGR Desak Pemerintah Tertibkan Pelaku Galian C Ilegal

Lombok Timur - Reportase7.com

Aliansi Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani (UGR) Lombok Timur gelar unjukrasa. Dalam orasinya Aliansi Mahasiswa UGR dengan lantang menuding pemerintah hanya manfaatkan masyarakat petani. Namun petani di wilayah setempat belum mendapatkan kesejahteraan yang signifikan, Kamis 25 September 2025.

Pemerintah dalam hal ini hanya fokus membangun gedung yang mewah, namun nasib para petani masih terpinggirkan dan terkesan diabaikan. 

Selain menyoroti sektor pertanian,  massa aksi juga menyoroti linkungan yang rusak akibat aktifitas tambang galian C ilegal yang marak beroperasi di wilayah Lombok Timur, hingga pembangunan SMA Garuda Nusantara yang rencananya akan dibangun di kawasan Kebun Raya Lemor Kabupaten Lombok Timur. 

Aksi demo yang berlangsung di depan kantor Bupati Lombok Timur, Hajjal orator Aliansi mahasiswa UGR menegaskan tentang kerusakan lingkungan di berbagai tempat di Kabupaten Lombok Timur, yang disebabkan oleh aktivitas penambangan yang meresahkan petani.

“Mari kita perjuangkan para petani, mari kita suarakan nasib masyarakat kita,” ujar orator dengan penuh semangat membara. 

Hajjal juga mengecam adanya aktivitas galian C Ilegal, diduga ada yang back up. Sehingga tetap bisa beroprasi. 

"Akibat dari aktivitas tambang galian C ini banyak lahan produktif di alih fungsikan karena tercemar oleh penambangan yang terus menerus," tegasnya. 

Ia meminta agar pemerintah daerah menindak tegas aktivitas galian C ilegal yang beroperasi di wilayah Lombok Timur. Karena tidak berdampak terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

"emerintah hanya janji-janji saja kepada masyarakat, tetapi tidak ditepati. Seharusnya diselaraskan antara aturan dengan janji-janji politik kepada masyarakat," ungkapnya. 

“Kita mengkritik untuk sebagai refleksi kepada pemerintahan Lotim,” imbuhnya.

Massa aksi  menuding pemerintah sudah berkhianat terhadap masyarakat dengan janji-janji manisnya. Namun hingga kini masyarakat petani khusunya belum mendapatkan kesejahteraan.

"Para petani kita  belum mendapatkan kesejahteraan. ini penghianatan terhadap masyarakat,” tandasnya.

Pewarta: RS
Editor: R7 - 01