Mataram - Reportase7.com
Lembaga Kawal NTB menyoroti dugaan penangguhan penahanan salah satu tersangka pembunuhan Nurhadi yang merupakan mantan anggota Propam Polda NTB. Hal tersebut menambah deretan kekecewaan publik terhdap penegakkan hukum di NTB, khususnya penanganan hukum di Polda NTB.
Lembaga Kawal NTB melalui Divisi Kebijakan Publik Humkrim Fahrurozi mengatakan bahwa, sangat kecewa terhadap penyidik Polda NTB yang menangani kasus kematian Nurhadi yang menurutnya dianggap tidak serius dan terkesan main-main.
Dimana salah satu tersangka diduga telah di bebaskan atau diberikan penangguhan penahanan. Belum tau apa alasannya sehingga seorang pelaku pembunuhan di tangguhkan.
"Saya heran, tanpa alasan yang jelas kok seorang pelaku pembunuhan di tangguhkan," ujar Ozhie, Kamis 11 September 2025.
Diketahui sejak proses penyelidikan sampai penyidikan sudah menetapkan tiga tersangka atas kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi di salah satu hotel di Gili Trawangan. Anehnya ketiga tersangka tersebut tidak pernah dimunculkan ke publik saat melakukan konferensi pers di Polda NTB, hanya motif pembunuhannya saja yang di sampaikan ke publik.
Bahkan di balik pembunuhan tersebut ada kejahatan lain yang tidak kalah penting untuk diungkap, seperti penyalahgunaan narkoba dan prostitusi.
Ozhie sapaan akrabnya meminta Kapolda NTB untuk mencopot penyidik Dirreskrimum Polda NTB, jika dalam waktu satu minggu tidak dapat menuntaskan kasus polisi bunuh polisi tersebut.
"Padahal kasus ini sudah lama dan terang benderang tapi seolah-olah berusaha di tutupi apalagi soal narkoba dan prostitusi. Tentunya pelaku kenal dengan jaringannya karena begitu mudahnya mendapatkan narkoba dan memesan perempuan bayaran untuk menemani pesta narkoba," ujar Ozhie.
"Ini juga mestinya di jadikan pasal tambahan tidak berhenti hanya pada soal penghilangan nyawa saja," lanjutnya.
Ozhie menyebutkan, tersangka penbunuhan mirah di tangguhkan penahanannya.
"Baru sekali ini ada tersangka pembunuhan di lepaskan, ada apa ini?," tanya Ozhie penuh heran.
Kawal NTB curiga ada upaya kasus yang sangat menyita perhatian publik ini mau dikaburkan oleh oknum penyelenggara hukum di Polda NTB.
Pihaknya juga menyoroti kasus kematian Brigadir Esco yang sampai detik ini masih menyimpan misteri, pelaku maupun modus pembunuhannya belum diungkap.
Sepertinya Polres Lombok Barat kesulitan mengungkap kasus tersebut, pihaknya meminta Polda NTB segera ambil alih.
"Polda NTB harus segera bersikap untuk mengambil alih pengungkapan kasus kematian Brigadir Esco," tegasnya.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
0Komentar