Dalam Rangka Memperingati Perjuangan Rakyat Nusantara, Museum NTB Promosikan Budaya Pada Pameran Nasional di Bali

Mataram - Reeortase7.com

Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menunjukkan eksistensinya dalam mempromosikan budaya di kancah nasional dengan turut berpartisipasi dalam pameran bersama yang diselenggarakan oleh UPTD. Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Rabu 25 Juni 2025.

Kegiatan bertajuk “Mahawira Natyeng Pertiwi” ini digelar dalam rangka memperingati perjuangan rakyat Nusantara melawan kolonialisme, sekaligus mempererat jejaring antar museum di Indonesia dalam upaya pelestarian sejarah perjuangan bangsa. 

“Kegiatan ini kami adakan untuk menggugah generasi muda dalam menanmkan semangat patriotisme. Karena kami melihat bahwa sikap kita ‘nindihin bumi’ (membela ibu pertiwi) mulai berkurag di kalanagan generasi muda. Jadi itulah kita menghadirkan tema peperangan ini,” tutur ketua panitia pelaksana pameran,  Dr. NLP Dewi Ardhiyanti.

Pameran ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gde Arya Sugiarta S.Sn. M.Hum, danpameran ini akan berlangsung hingga 18 Juli 2025 di Denpasar, Bali. 

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gde Arya Sugiarta S.Sn. M.Hum, juga mengapresiasi keikutsertaan Museum NTB pada pameran yang berkaitan dengan pekan kebudayaan bali ke XLVII.

Pada pameran ini, Museum NTB menampilkan 24 koleksi yang menggambarkan simbol perjuangan rakyat NTB melawan penjajah, diantaranya historilogika yang terdiri dari senjata, pedang, keris, tombak, baju besi dan topi besi, dan Heraldika (lambing atau lencana penghargaan).

Kasi Pengkajian dan Perawatan Koleksi Museum NTB, Ardi Aulia Rahman, mengatakan bahwa partisipasi museum bukan hanya bentuk kehadiran simbolik, melainkan juga membawa pesan sejarah yang kuat.

Menurutnya benda-benda tersebut merupakan saksi bisu atas berbagai bentuk perlawanan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh lokal dari Pulau Sumbawa hingga Pulau Lombok. 

“Jadi koleksi yang kami tampilkan dalam pameran ini secara khusus dipilih untuk menggambarkan perjuangan rakyat NTB dalam menghadapi kolonialisme”, terangnya.

Dengan begitu Ardi berharap koleksi yang dipamerkan ini dapat membuka mata generasi muda tentang pentingnya mengenang perjuangan rakyat bukan sekadar mengenang masa lalu, melainkan juga menghidupkan semangat untuk membela martabat dan budaya bangsa di masa kini.

Di tempat berbeda, Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam, menyatakan bahwa partisipasi museum NTB dalam pameran ini merupakan komitemen pihaknya dalam mempromosikan kebudayaan NTB di masyarakat nasional.

“Partisipasi kami dalam pameran bersama ini adalah bagian dari strategi promosi kebudayaan. Lewat pameran seperti ini, kami ingin memperkenalkan lebih luas multikuturalisme dan kebaragaman budaya dan identitas budaya masyarakat NTB kepada khalayak nasional”, ujar Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam, di Mataram.

Menurut Nuralam, museum tidak hanya berperan sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga sebagai media komunikasi budaya antar wilayah. Terlebih dalam konteks pameran bersama yang melibatkan berbagai museum daerah dari seluruh Indonesia.

Dengan begitu dirinya juga mengapresiasi inisiatif UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali dalam menyelenggarakan pameran lintas daerah ini. Ia berharap kegiatan serupa bisa menjadi agenda rutin dan melibatkan lebih banyak museum dari kawasan timur Indonesia.

"Museum tidak boleh berjalan sendiri. Untuk itu kami berharap pameran seperti ini adalah ruang kolaboratif untuk bersama-sama mempromosikan kebudayaan Indonesia dalam konteks yang lebih luas," pungkasnya.

Pameran ini dilaksanakan selama 24 hari dari tanggal 25 Juni hingga 18 Juli 2025 dengan menghadirkan 183 peserta museum yang dibagi dalam 8 kelompok yaitu kelompok A sampai dengan H. Tiap kelompok mendapat jadwal masing-masing untuk memaerkan koleksinya selama 3 hari. 

Museum NTB mendapat plot di Kelompok A Bersama UPTD. MPRB/Bajra Sadhi, Art Gallery Bali, Stand Kary Seni SLB, dan Stand Karya Seni SPM dengan waktu pelaksanaan tanggal 25 sampai 27 Juni 2025.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01