(Foto: para penari Lenggo Mbojo yang digelar secara kolosal oleh Dinas Pariwisata Kota Bima)


Kota Bima - Reportase7.com

Ribuan penonton memadati Lapangan Serasuba Kota Bima untuk menyaksikan Festival Tari Lenggo Mbojo yang digelar secara kolosal oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bima pada Sabtu (23/09/2023)

Festival ini bertujuan untuk memperkenalkan seni tari tradisional kepada anak muda dan memupuk kecintaan mereka pada seni dan budaya agar seni tari tradisional Bima yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi tetap lestari.

Tari Lenggo adalah tarian peninggalan Kesultanan Bima yang diciptakan oleh Sultan Abdul Khair Sirajuddin pada abad ke-17. Tarian ini terdiri atas dua jenis, yaitu Lenggo Mone atau Lenggo Malaju yang ditarikan oleh pria, dan Lenggo Siwe atau Lenggo Mbojo yang ditarikan oleh wanita. Kedua jenis tarian ini mengambil gerak dasar dari lenggok pohon yang dihembus angin sepoi-sepoi.

Dalam festival tersebut, ratusan muda mudi mengenakan pakaian adat khas Bima dan secara serempak memamerkan gerakan tari yang unik diiringi perpaduan alunan suara musik tradisional seperti serunai, gong, dan katonggak khas Bima yang mampu menghasilkan irama yang indah.

Wali Kota Bima H.Muhammad Lutfi, SE, dalam sambutannya mengapresiasi festival ini sebagai bentuk kecintaan generasi muda terhadap seni dan budaya daerah. Ia juga berharap festival ini dapat menjadi ajang promosi pariwisata Kota Bima dengan memadukan keindahan alam dan keunikan budaya.


"Tarian unik ini juga kerap ditampilkan pada acara penyambutan tamu penting dan festival budaya, jadi tidak hanya pada saat upacara adat saja. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya dan tradisi yang ada di Bima," ungkap Wali Kota Bima.

Dikenal memiliki irama dan gerakan yang lembut, Tari Lenggo menggambarkan keanggunan, kesopanan, dan keharmonisan masyarakat Bima.

Tari Lenggo adalah salah satu warisan budaya yang patut dibanggakan dan dilestarikan oleh generasi muda Kabupaten Bima dan Kota Bima. Selain sebagai salah satu simbol kebudayaan, Tarian ini juga bisa menjadi salah satu magnet pariwisata yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Bima dan Kota Bima.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01