Revitalisasi SMKN 1 Selong Rampung 100 Persen, Siap Digunakan Semester Depan
Redaksi
Font size:
12px
Lombok Timur – Reportase7.com
Proyek revitalisasi sarana dan prasarana (sarpras) di SMKN 1 Selong, Kabupaten Lombok Timur, telah mencapai babak akhir. Pembangunan yang bersumber dari dana pusat melalui program nasional tahun 2025 tersebut kini telah tuntas 100 persen dan hanya tinggal menunggu waktu peresmian.
Wakil Kepala Bidang Sarpras SMKN 1 Selong, M. Nobon prajadinata, mewakili Kepala Sekolah H. Abdul Wahid, mengonfirmasi bahwa seluruh pengerjaan fisik bangunan sudah dikerjakan selama lima bulan terakhir dan baru telah selesai dilakukan.
Program ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan baru untuk memperkuat infrastruktur pendidikan vokasi.
"Bangunan baru di SMKN 1 Selong memang mendapatkan kucuran dana revitalisasi langsung dari pusat untuk tahun 2025. Saat ini pembangunan sudah 100 persen, tinggal merapikan dan membersihkan saja agar bisa digunakan pada semester depan," ujar Nobon saat dikonfirmasi, Rabu, 17 Desember 2025.
Lima Paket Bangunan Baru
Dalam program revitalisasi kali ini, SMKN 1 Selong menerima lima paket pembangunan strategis yang meliputi Ruang Praktik Siswa (RPS). Fasilitas tersebut diperuntukkan bagi sejumlah kompetensi keahlian, di antaranya:
Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM), Teknik Konstruksi dan Perumahan (TKP), dan Desain Interior dan Teknik Furnitur (DITF).
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Lalu Hamdi, menyebutkan bahwa SMKN 1 Selong merupakan salah satu sekolah yang menjadi prioritas karena kesesuaian data Dapodik dengan kondisi di lapangan. "Sebanyak lima paket bangunan di sana sudah mencapai 100 persen, tinggal diresmikan dan mulai digunakan tahun depan," kata Hamdi.
Bagian dari Target Besar NTB
Meski SMKN 1 Selong telah rampung, Lalu Hamdi menekankan bahwa tantangan pembenahan sarpras pendidikan di NTB masih besar. Berdasarkan data terbaru, terdapat 4.114 ruang kelas di NTB yang mengalami kerusakan, dengan rincian 1.804 rusak ringan, 1.785 rusak sedang, dan 785 rusak berat.
Pihak Dikbud NTB saat ini tengah gencar melakukan validasi data Dapodik agar sekolah-sekolah lain yang memiliki kerusakan memprihatinkan dapat menyusul SMKN 1 Selong untuk mendapatkan bantuan serupa dari Kemdikdasmen.
"Kami sedang memvalidasi Dapodik agar datanya sesuai kondisi riil sekolah. Dari hasil itu, Kementerian bisa menentukan sekolah mana yang layak menerima bantuan revitalisasi selanjutnya," tutur Hamdi.
Program revitalisasi ini diharapkan tidak hanya memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga meningkatkan kualitas praktik siswa melalui ketersediaan gedung yang sesuai dengan standar industri.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
Baca juga:

0Komentar