Selain Grab-car KOTASI Tolak Transportasi Online Lain Beroperasi di Wilayah Senggigi
Redaksi
Font size:
12px
Lombok Barat - Reportase7.com
Koperasi Transportasi (KOTASI) wisata Senggigi menolak masuknya Transport online seperti Go-car, Maxim, Indrive dan lain-lain. Selain Grab-Car masuk ke wilayah wisata senggigi hususnya.
Pengurus Kotasi Senggigi sekaligus sebagai wakil ketua Lalu Mustiadi menyatakan bahwa, pihaknya sudah menyampaikan langsung permasalahan tersebut melalui via WhatsApp ke pengurus transportasi online yaitu management Go-Car pusat.
"Selama ini kami dari kotasi senggigi welcome saja dengan masuknya transportasi online diwilayah wisata senggigi ini. Mamun, dikarenakan beberapa permasalahan menurut kami sangat tidak sesuai dengan apa yang menjadi kesepakatan bersama, yaitu tantang tarif dan pembatasan zona yang menurut kami sangat dirugikan terhusus kami Transportasi wisata senggigi ini, berbeda dengan sistem management dari Grab-Car yang kami jalankan hingga saat ini," beber L. Mustiadi, Senin 09 Juni 2025.
Ia menegaskan, selama ini Kotasi Senggigi telah memiliki Paguyuban dan AD/ART yang harus diikuti dan dijalankanbbersama.
"Selain Grab-car yang masuk ke wilayah wisata senggigi, kami tidak mengizinkannya. Karena transportasi lain harganya tidak kompetitif," tegasnya.
Ketua penasehat Kotasi Senggigi Nurudin juga mengungkapkan, melihat signifikannya dampak transportasi berbasis IT, pihaknya bersama ratusan sopir transportasi wisata senggigi atau lokal lainnya sepakat menolak masuknya transportasi online kewilayah pariwisata senggigi seperti Go-Car, Maxim, Indrive, selain dari pada Grab-Car senggigi.
"Kami ingin memberdayakan masyarakat lokal diwilayah senggigi ini, sementara kalau transportasi online tidak memiliki batasan wilayah yang jelas, ucapnya.
Pihaknya sudah memasang banner pada sejumlah titik strategis. Salah satu banner yang terpasang berisi tulisan "KAMI MENOLAK TAKSI ONLINE DIKAWASAN SENGGIGI SEPERTI: GO-CAR, MAXIM, INDRIVE DLL KECUALI GRAB-CAR SENGGIGI" kemudian dibagian bawah banner ditambahi tulisan "DROP ONLY".
Ketua Transportasi Wisata Senggigi, H. M. Tauhid menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah akomodasi yang ada diwilayah senggigi hususnya, untuk tidak membiarkan transportasi online selain Grab-Car senggigi mangkal dilokasi tersebut.
"Hanya didaerah senggigi ada sejumlah hotel dan akomodasi lain, sedangkan wilayah pariwisata lainnya juga pasti memberlakukan hal yang sama juga," ungkapnya.
HM. Tauhid menyampaikan hasil koordinasi bahwa, pihak hotel sudah sepakat dan akan menyampaikan kepada tamu tamu yang berkunjung untuk menggunakan transportasi Kotasi Senggigi atau lokal.
"Karena ini sudah menjadi kesepakatan, kalau sampai ada yang melanggar pasti akan kami peringatkan bahkan berikan sanksi sekalipun," tutupnya.
Penolakan oleh ratusan sopir pariwisata Senggigi Kotasi diwarnai dengan sweeping dan pemasangan banner larangan. Hal tersebut dilakukan lantaran pengelola transportasi wisata senggigi atau lokal merasa dirugikan dengan kehadiran transportasi tersebut.
"Bahwa Kami dari KOTASI menghormati semua Komunitas Driver yang lain. Oleh karena itu perlu kita saling menghargai wilayah kerja masing masing, agar tercipta pemerataan secara menyeluruh, menjaga persaingan secara sehat dan menghindari gesekan yang tidak perlu antar Komunitas," pungkasnya.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
Baca juga:
0Komentar