Lombok Tengah - Reportase7.com
Praktisi Olahraga yang juga sebagai pelatih Sepak Bola, Agus Salim curiga penuntasan kasus laporan pemalsuan stempel dah kop surat juga atribut KONI masuk angin.
Ia mengatakan semestinya laporan tersebut sudah tuntas karena sudah lebih dari 3 bulan dan saksi-saksi bahkan ahli pidana sudah di hadirkan.
"Kita patut curiga ada skenario yang di mainkan, supaya kasus ini tidak bisa lanjut karena semua alat bukti bahkan saksi sudah di periksa," paparnya, Sabtu 17 Mei 2025.
Kecurigaan itu muncul ketika lambannya proses penyelidikan kasus ini dan adanya info info soal tekanan yang di lakukan ke Polres oleh penguasa.
"Kalau tekanan ya pasti akan ada, namanya juga penguasa tapi yang paling kita curigai adanya upaya 86," jelasnya.
Upaya itu terendus dengan adanya surat palsu yang di sampiakan sekretaris KONI Junaidi Atma sebagai pembanding, padahal dalam surat tersebut jelas jika stempel yang di gunakan adalah palsu bukan yang ada di sekretariat KONI.
"Jelas sekali stempelnya dia buat sendiri aplalagi surat itu untuk kepentingan anaknya Jun sebagai ketua Cabor ABTI. Jadi dia jelas-jelas digunakan untuk kepentingan pribadi," Jelas Agus.
Menurut info gelar perkara kasus sudah beberapa kali di lakukan dan rencana hari ini juga akan di gelar kembali.
Kasus ini menyita perhatian publik karena musorkab tanggal 20 Maret berlangsung saat ketua KONI Loteng periode 2021 - 2025 M. Samsul Qomar masih aktif menjabat.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
0Komentar