(Foto: Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq saat menypaikan pandangan terkait pembelian lahan MXGP Samota pada rapat persiapan dan evaluasi bersama pemkab Sumbawa)


Sumbawa - Reportase7.com

DPRD Kabupaten Sumbawa menggelar rapat kerja dengan Pemkab Sumbawa, Selasa 30 Mei 2023 terkait persiapan dan evaluasi pelaksanaan MXGP di Samota.

Rapat dipimpin Ketua DPRD Abdul Rafiq dan dihadiri Wakil Ketua DPRD Syamsul Fikri dan anggota lainnya. Dari pemerintah daerah hadir Asisten II Lalu Suharmaji Kertawijaya bersama kepala OPD lainnya. (01/06/2023)

Abdul Rafiq menjelaskan, rapat kali ini membicarakan beberapa hal salah satunya terkait dengan pinjaman daerah yang telah disetujui bersama Dewan sebesar Rp 55 miliar dihabiskan untuk membeli lahan MXGP sebesar Rp 52,6 miliar dan sisanya untuk pemagaran lahan Samota.

"Yang kami pertanyakan dalam rapat kepada Pemkab, kenapa dihabiskan semua untuk membeli lahan, kenapa tidak juga untuk membangun infrastruktur sesuai dengan semangat kita setujui pinjaman itu bisa dikembangkan untuk kawasan Samota lainnya seperti RTH dan sebagainya," ungkap Rafiq.

Terkait rencana pelaksanakan MXGP pada 23 - 25 Juni 2023 mendatang. Rafiq mengkritisi keras dalam menyampaikan koreksi dan evaluasi sekaligus masukan kepada Pemkab Sumbawa, agar jangan sampai melaksanakan event internasional tapi jalan di tempat dan ini tidak bagus. Dewan juga minta kepada pemerintah daerah agar tidak terlalu lama terdampak dalam pengembalian pinjaman daerah.

"Ikhtiarnya, melalui peningkatan pendapatan daerah, sehingga pinjaman itu bisa lunas melalui pendapatan yang diperoleh," terang Rafiq.

Meskipun eksekutif menjelaskan bahwa ada faktor ikutan (multiplayer efek) mengadakan MXGP sebagai momentum untuk meningkatkan pendapatan daerah karena kerjasama dengan swasta, dalam hal swasta menggunakan lahan Pemda. Tapi, menurut Rafiq, dalam pandangan Dewan, ada juga unsur lemah, karena terkesan lemahnya Pemda melakukan bergaining posision atau posisi tawar menawar yang kuat.

Apakah ada regulasi yang melarang bekerja sama dengan swasta kenapa tidak dengan keindahan sirkuit Samota yang sudah diakui sebagai sirkuit terbaik dan paling indah di dunia di jadikan sebagai bergaining posision (Posisi tawar yang kuat) untuk melakukan penawaran kepada penyelenggara, dan ini penting untuk di buat regulasinya.

"Jangan sampai kita hanya menunggu faktor ikutan yang waktunya lama atau investasi jangka panjang, tapi harus dipercepat dengan membuat inovasi dalam bentuk kerjasama sebagai sumber pendapatan daerah," terangnya.

Dewan juga menyarankan agar jangan melibatkan ASN terlalu jauh yang berbau MXGP, seperti gotong royong dan sebagainya di kawasan Samota.

"Kasihan mereka (ASN), ini sebagai masukan untuk saling membangun, bukan saling menjatuhkan," ujarnya.

Rafiq menegaskan pada prinsipnya, Dewan menginginkan event MXGP selamanya di Sumbawa dan pelaksanaan seri-seri berikutnya di Sumbawa sehingga investasi yang besar dan tidak mudah dilunaskan selama 20 bulan itu dapat berdampak positif dan besar bagi masyarakat kita.

Selain rasa optimis terkait faktor ikutan MXGP, juga Dewan berharap ada pendapatan yang besar dengan bargaining position keberadaan sirkuit, misalnya setelah MXGP ada kejuaraan lainnya sehingga menguntungkan bagi pendapatan langsung daerah.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01