(Foto: Rektor UIN Mataram Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M. Ag)


Mataram - Reportase7.com

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur siap menghibahkan tanah kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram sebagai lokasi pembangunan Cabang Kampus III di sekitar bendungan Pandan Duri, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, Senin (13/3/2023).

Dari informasi yang diterima, lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan kampus tersebut yakni sekitar lima hektar.

Terkait dengan hal diatas Rektor UIN Mataram Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M. Ag, menjelaskan saat ini tetap akan berproses sesuai mekanisme.

"Kami ini harus bersinergi dan berkolaborasi di mana ada peluang-peluang itu dan bukan hanya masalah fisik, tetapi juga yang akademik. Yaitu bagian dari implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi dengan pemda NTB misalnya,"  papar Prof. Masnun.

"Dari awal kunjungan Gubernur NTB ke UIN, sudah menunjukkan hubungan komunikasi kami yang bagus. Begitu juga dengan para Bupati, Walikota, dan semua Stakeholder di NTB kami sangat konsen," lanjutnya.

Dijelaskan Prof. Masnun, oleh karena tugas dan tujuan kami itu multi perpose sehingga butuh komunikasi multi stakeholder dan itu menjadi kata kuncinya. Visi misi UIN dahulu disaat Gubernur NTB menjadi dewan Penyantun UIN Mataram, dan ketua LPM saat itu yakni Prof. Kadri, visi dan misinya sangat puturistrik dan perspektif.

Maka untuk mengimplementasikan visi dan misi, UIN harus bersinergi. Dan buah dari sinergi itu bisa akademik, bisa non akademik termasuk tanah misalnya yang menjadi tantangan kedepannya.

Lalu, terkait dengan Pembangunan Kampus III Kabupaten Lombok Timur sudah siap menghibahkan lahannya. Namun, sesuai dengan RIP (Rencana Induk Pengembangan) kampus juga akan ditambahkan fakultas baru yang tentunya dengan hasil dan analisis kajian-kajian akademik.

"Kami juga menerima masukan dari Multistore di Lombok Timur, yang dibutuhkan seperti apa disana agar tidak mengganggu Perguruan Tinggi yang ada dan ini menjadi kata kuncinya. Jangan sampai prodi-prodi yang kami bangun di situ memarjinalisasiikan prodi yang sudah ada," terangnya.

Saat ini prodi yang ada di UIN itu Kedokteran, Kesehatan, Pariwisata dan Industri. Hanya pertambangan saja yang tidak ada. Dan ini diminta oleh Ketua Senat di Bima untuk Prodi Pertambangan. Karena, Bima sangat berpotensi akan bahan tambang.

Dan untuk Pembangunan Kampus III, siapapun bisa masuk tidak harus yang punya prestasi. Agar tidak terjadinya diskriminasi yang melanggar hukum.

"Semua punya hak yang sama untuk masuk UIN, potensi yang sama untuk berprestasi dan itu terbuka secara umum," tutupnya.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01