Lombok Barat - Reportase7.com


Untuk menyebut perhelatan akbar WSBK dan motoGP pemerintah provinsi NTB telah menggelontorkan anggaran yang cukup besar untuk membenahi infrastruktur yang memadai, terutama jalan utama bypass yang siap dilalui oleh para tamu yang melintas menuju lokasi sirkuit Mandalika di Lombok Tengah. (25/09/2021)

Namun disekitar jalan bypass di dusun Beleke oknum masyarakat melakukan perusakan terhadap terotoar yang di bangun oleh pemerintah, di duga oknum masyarakat yang melakukan pengrusakan terhadap terotoar tersebut tidak mengantongi ijin dari pemerintah dan dinas terkait. Hal ini membuat masyarakat sekitar angkat bicara terkait apa yang di lakukan oleh oknum tersebut.

Darmawan Ketua RT 08 dusun Mendagi, Desa Beleke, Kecamatan Gerung menyampaikan keluhannya kepada Alhadi  Anggota BPD Desa Beleka atas adanya kerusakan Terotoar didepan pintu masuk bangunan atau toko Haji Man di Jalan  Bypass sebelah Barat GMS.

Alhadi selaku anggota BPD yang ditemui awak media membenarkan bahwa telah terjadi pengrusakan terotoar di pintu masuk ke toko tersebut. Bangunan dan perusakan itu diduga belum mengantongi ijin dari Dinas terkait, Jelas Alhadi.

Terkait hal itu Alhadi  selaku Anggota BPD segera akan koordinasikan dengan Kepala Desa Beleka dan Dinas Terkait,
Apakah bangunan toko itu sudah ada IMB atau belum. Perusakan Terotoar itu sudah mendapatkan ijin dari Dinas terkait ataukah belum, ungkapnya.

"Jika  belum ada ijin maka kami akan meminta kepada Kepala Desa dan Pemda Lobar untuk menghentikan kegiatan pembangunan dan perusakan tersebut,"  tegas Alhadi.

Bila benar bangunan tersebut belum mengantongi ijin, dan Pemda Lobar tidak tegas atau tidak menanggapi keluhan dari warga, maka jangan salahkan kami bersama warga untuk mendatanginya dan akan menutup paksa lokasi bangunan tersebut,  ancam Alhadi.

Kepala Desa Beleka Islahudin S. IP yang dikompirmasi media ini menjelaskan bahwa,  bangunan yang berada di Bundaran GMS yang menurut informasi merupakan milik H. Man belum kita cek apakah sudah memiliki IMB atau belum, karena bangunan itu sudah berdiri jauh sebelum saya di lantik  sebelumnya atau tidak terhadap bangunan tersebut," tegas Kades Beleke.

Terkait perusakan trotoar saya baru  dapat info jam 19. 30, Wita melalui via WhatsApp, dan meminta kepada Kepala dusun dan RT setempat untuk turun mengecek kebenaran informasi itu, dan ternyata benar adanya.

"Cuman kita belum mengetahui apakah yang bersangkutan pernah meminta izin Kepada Dinas terkait apa belum. Ini perlu kita cek juga, karena itu bagian dari Balai Jalan Provinsi NTB, terangnya.

Pewarta: Alie
Editor: R7 - 01