Mataram-Reportase7.com


Genangan air di SMAN 9 Mataram jebol tembok rumah warga, salah satu kos-kosan milik warga stempat yang lokasinya tepat di belakang samping SMAN 9 Mataram di Jl. Jenderal Sudirman Gang Cendikia, Gegutu, Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, mengakibatkan sejumlah kamar kos tergenang air, Selasa (22/06) lalu  sekitar pukul 14.00 Wita.

Gagat, salah seorang korban yang kamarnya bersebelahan dengan jebolnya tembok mengatakan sudah melihat genangan air sekolah kian tinggi ditambah campuran sampah. Dan terjadi rembesan genangan air pada tembok pembatas dan airnya semakin mengucur. Korban sempat menahan tembok dengan menggunakan tangan tapi tekanan air semakin besar akhirnya tembok jebol dan mencederai kakinya.

"Untung anak saya yang balita di atas tempat tidur saat terjangan air yang begitu besar, kalau tidak saya tidak tahu," ujar Bapak 3 anak ini.

Hasil penelusuran di lokasi kejadian, banjir disebabkan tumpukan sampah yang berada di belakang sekolah. Ditambah dinding beton yang dibangun di belakang sekolah tidak memiliki saluran pembuangan. Kondisi ini menyebabkan limpahan air beserta sampah menjebol tembok pembatas milik rumah kos Hj. Sri Andriah yang kemudian menggenangi 5 kamar yang berada di sebelahnya. Dan kejadian ini bukan kejadian yang pertama kalinya.


"Kami pernah mengingatkan pihak sekeloh untuk membuat saluran air, tapi tidak pernah direspon oleh pihak sekolah," ungkap Rizal, pengelola rumah kos, selang beberapa saat setelah kejadian.

Nengah Istiqomah selaku Kepala Sekolah SMAN 9 Mataram mengatakan sudah menerima informasi tentang jebolnya tembok yang pertama.

"Sebenarnya korban bicara dulu dengan pemilik kos biar nanti pemilik kos yang berkoordinasi dengan kami," kata Kepala Sekolah kepada Sofie, salah seorang korban, saat diundang bertemu oleh Kepala Sekolah di Begibung Cafe, Mataram Mall, sehari setelah kejadian.

Pemilik dan pengelola rumah Kos sempat bertemu pihak sekolah pada Kamis (24/6). Pemilik rumah kos Hj. Sri Andriah menyampaikan sudah meninggalkan nomer kontak korban untuk dihubungi pihak sekolah. Namun sampai saat ini para korban belum mendapat jawaban.

Akibat peristiwa ini penghuni kos mengalami kerugian dan kerusakan karena air menggenangi barang-barang elektronik dan dokumen-dokumen penting pekerjaan serta menghanyutkan sejumlah barang.

"Saya harap ada ganti rugi secepatnya dan hal ini harus menjadi perhatian dinas-dinas terkait agar lebih memonitoring kinerja kerja bawahannya, jangan sampai ada korban lagi. Saya sebagai masyarakat ingin melihat, mampukah menyelesaikan permasalahan ini?," tegas Sofie, korban genangan air.

Pewarta: Putri/YD
Editor: R7-01