Kunjungi Pesantren Modern Internasional Dea Malela, Mentan Bagikan Beasiswa Uang Tunai Kepada Lima Anak Yatim Piatu Sebanyak Rp 20 Juta

Sumbawa - Reportase7.com

Menteri Pertanian Republik Indonesia Dr. Andi Amran Sulaiman beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Pesantren Modern internasional Dea Malela di pamangong Kecamatan Lenangguar Kabupaten Sumbawa, pada acara tersebut turut hadir Gubernur Nusa Tenggara Barat, Kapolda Nusa Tenggara Barat, Danrem 162/WB dan Bupati Sumbawa, Senin 21 April 2025.

Pimpinan pondok pesantren modern internasional Dea Malela Prof. Dr. Din Syamsudin, menyampaikan ucapan selamat datang kepada Menteri Pertanian Republik Indonesia di Kampus Olat Utuk, Gunung yang eksotik di lembah peradaban tempat persemaian calon-calon ilmuwan muslim yang pada waktunya nanti akan membangkitkan peradaban Islam menuju masa keemasannya.

"Kita berharap Menteri Pertanian dapat memberikan amanat dalam kunjungan beliau yang singkat dan saya percaya bahwa kunjungan ini akan membawa manfaat besar bagi kita semua, kepada anak-anakku dengarkanlah dan camkanlah," ujarnya.

Dalam sambutannya menteri Pertanian Republik Indonesia menyampaikan, saya merasa terharu melihat cahaya yang muncul dari NTB, khususnya dari Pesantren ini.

"Saya percaya bahwa anak-anak muda seperti kalian ini memiliki potensi besar untuk menjadi penerang bagi Indonesia dan dunia," ucapnya.

Di tempat yang sama Menteri Pertanian membagikan pengalamannya. Saya sendiri berasal dari keluarga yang sederhana, dan saya harus berjalan kaki 15 km untuk mencapai sekolah SMP. Namun, saya tidak pernah menyerah.

"Saya yakin bahwa, dengan kerja keras dan ketekunan, kita dapat mencapai kesuksesan," ungkap Mentan.

Dirinya menekankan pentingnya memiliki karakter yang baik dan ekonomi yang kuat.

"Kita harus menjadi pemimpin yang tidak hanya memiliki visi, tetapi juga memiliki kemampuan untuk melaksanakan visi tersebut. dan saya percaya bahwa anak-anak muda seperti kalian memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan, oleh karena itu, saya ingin memberikan pesan kepada kalian untuk selalu berusaha keras, tidak menyerah, dan memiliki karakter yang baik," terangnya.

"Saya ingat saat SD dan SMP, 36 tahun yang lalu, kami miskin dan makan saja susah. Namun, begitu saya tiba di sini, saya melihat ada cahaya dari Sumbawa, dari NTB, dan dari pesantren ini," lanjut Mentan.

Dirinya berpesan, jangan sia-siakan umur yang telah diberikan oleh Allah SWT. Jangan sia-siakan tekanan ini. Saya sendiri menerima tekanan dari Presiden, dan kami juga tertekan dengan target yang harus dicapai dalam waktu singkat.


"Tapi saya bahagia dengan tekanan ini. Alhamdulillah, hari ini kita telah mencapai produksi stok beras terbesar selama Merdeka. Indonesia harus dipaksa untuk mencapai keberhasilan ini, karena kita memiliki potensi yang besar," ucapnya

"Saya bangga bahwa Malaysia dan Filipina tertarik dengan keberhasilan Indonesia dan ingin belajar dari pengalaman kita. Bahkan, harga beras di Jepang mencapai 93.000 per kg, tapi Indonesia masih bisa bertahan," cetusnya.

Mentan mengingatkan bahwa percaya semua memiliki kesempatan untuk menjadi sukses. Jangan lupa bahwa kita memiliki potensi yang besar untuk mencapai kesuksesan. Jangan sia-siakan kesempatan tidak peduli apa yang menjadi latar belakang,

"Pesantren ini dapat menjadi tempat persemaian bagi calon-calon ilmuwan muslim yang akan membangkitkan peradaban Islam menuju masa keemasannya." tuupnya.

Pada kesempatan tersebut Menteri Pertanian memberikan kepada 5 anak murid yang yatim piatu, yang ada di pesantren Modern internasional Dea Malela yaitu berupa uang beasiswa sebanyak 20 juta per orang.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01