Oleh: Muhammad Nawa Kontaresa, SS, (Mantan Kepala Desa Dasan Geria dan juga menjabat sebagai Sekretaris Wilayah Prabowo Subianto Center NTB)
Mataram - Reportase7.com
Mata air merupakan salah satu sumber air yang penting dalam siklus hidrologi bumi. Keberadaan mata air sangat penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem di sekitarnya. Mata air adalah sumber daya alam yang sangat penting dan sensitif.
Dalam beberapa tahun terakhir, konservasi mata air telah menjadi fokus utama dalam upaya memastikan keberlanjutan sumber daya air di berbagai wilayah.
Konservasi mata air sangat penting karena air adalah sumber daya yang tidak dapat diperbarui dan sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Mata air yang tercemar dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan, seperti pencemaran air, penurunan kualitas air, dan hilangnya biodiversitas. Oleh karena itu, konservasi mata air harus dilakukan secara aktif dan berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan sumber daya air
Air murni sebagai sumber dan urat kehidupan makhluk hidup menjadi begitu urgent sehingga perlu untuk dilestarikan atau bahkan diperbaharui. Tidak hanya di Indonesia, seluruh belahan dunia objek ini mendapat atensi dari pemerhati lingkungan, ketersediaan air murni sebagai one of important thing.
Hal ini menjadi program super prioritas nasional yang dikemas menjadi proyek strategis nasional (PSN) ide sederhana dari Presiden RI, Joko Widodo.
Jika ingin sektor pertanian, perkebunan, kehutanan bahkan kehidupan manusia tetap berjaln maka air harus tetap tersedia.
Dengan dibangunnya puluhan bendungan sebagi wadah tampung air menumbuhkan harapan bahwa kehidupan ekosistem terjamin.
Salah satu PSN terbaik yaitu Bendungan Meninting yang secara perlahan menjadi salah satu ikon "urat energi" pulau Lombok bahkan penopang lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Program ini secara otomatis memicu geliat hajat lainnya, seperti pariwisata. Bendungan Meninting menjadi salah satu bendungan terindah di dunia dengan daya tampung 12 jt kubik yang terletak pada ketinggian 325 mdpl, dan di kelilingi kawasan hutan dengan view menggiurkan.
Posisi ini membangkitkan "gairah" ekowisata masyarakat Lombok dan NTB untuk terus mengembangkan potensinya. Salah satunya Pokdarwis "Bersahabat" Dasan Geria dengan semangat dan kreativitasnya mengusung tema "Umbul Mandalika" berupaya menggerakkan sendi-sendi pariwisata.
Istilah Umbul Mandalika diambil karena posisi bendungan Meninting yg terbagi dalam 3 Desa dan 2 Kecamatan, Lingsar-Gunungsari merupakan salah satu sumber air murni penopang Lingkar KEK Mandalika.
Bendungan Meninting merupakan anugerah bagi masyarakat pulau Lombok, jika dikembangkan secara tepat akan memberi manfaat.
Keberadaan pokdarwis sebagai pegiat wisata sekaligus lingkungan hidup menjadi begitu penting dan harus mendapat atensi lebih.
Bersambung....
0Komentar