(Foto: Kepala SMKN 1 Selong Abdul Wahid)


Lombok Timur - Reportase7.com

Dinas Dikbud NTB terus mendukung Program Industrialisasi sebagai salah satu program unggulan Pemprov NTB. Salah satunya dengan 11 Startegi SMK Gemilang Karya.

SMK Negeri 1 Selong turut mendukung dan mensukseskan program NTB Gemilang khususnya untuk pelaksanaan 11 Strategi SMK Gemilang Karya yang merupakan sebuah pengembangan arah kebijakan Pemprov NTB dalam dunia pendidikan yang tertumpu pada 11 Strategi.

Berikut 11 strategi SMKN 1 Selong yang sudah berjalan dan memenuhi target, diantaranya ;

1. Badan Umum Layanan Daerah ( BLUD)

SMK Negeri 1 Selong juga telah memiliki izin resmi pengelolaan Badan Umum Layanan Daerah ( BLUD) sehingga melalui BLUD, sekolah dapat memiliki produk-produk unggulan serta dapat mengelola proses produksi di teaching factory secara lebih fleksibel tanpa melanggar peraturan.

Pemerintah mendorong agar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membentuk badan layanan umum daerah (BLUD) untuk melayani jual-beli produk hasil karya pelajarnya kepada publik.

Dengan membentuk BLUD, SMK diharapkan tidak perlu lagi meminta modal kepada negara dan melaporkan pendapatannya ke kas negara. Namun, tidak seluruh SMK bisa langsung berubah menjadi BLUD.

Untuk saat ini BLUD SMK Negeri 1 Selong telah bekerjasama dengan membangun mitra usaha dengan UMKM dan Pemadanan Dunia Industri dalam memproduksi hasil karya siswa dalam bentuk barang dan jasa guna dipasarkan sesuai pangsa pasar industri tersebut.

Sedangkan sekolah – sekolah yang telah berkunjung untuk sharing praktek baik dengan BLUD SMK Negeri 1 Selong antara lain; SMK Negeri 1 Kopang, SMK Negeri 1 Sumbawa dan SMK Negeri 2 Selong dengan melakukan kunjungan wisata belajar / sister school secara langsung ke SMK Negeri 1 Selong sekaligus melihat proses produksi yang dilakukan oleh siswa siswi SMK Negeri  Selong sesuai bidang keahlian yang ada di bengkel masing – masing.

2.  Refocusing SMK

Program Refocusing SMK yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Bidang SMK Dikbud NTB sejak tahun ajaran baru 2021/2022 yang meluncurkan kebijakan refocusing pada program keahlian di SMK.

Kebijakan ini menyebabkan sejumlah kompetensi keahlian mengalami pergeseran pada satu SMK yang memang hanya dikhususkan membuka Kompetensi Keahlian tertentu.

Namun, dengan adanya kebijakan refocusing, program keahlian Teknik Informatika dan Komputer digeser ke SMK Negeri 1 Masbagik yang dikhususkan membuka Core IT dan Pariwisata.

3.  Teaching Factory (TEFA)

Program Pembelajaran teaching factory yaitu model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.

Implementasi teaching factory di SMK dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri, dan kompetensi yang dihasilkan oleh SMK. Pelaksanaan teaching factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK.

3.  PJBL (Kelas Wirausaha, Kelas Start Up).

Program kewirausahaan yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Selong bertujuan untuk penanaman nilai kewirausahaan melalui pembiasaan, penanaman sikap, dan pemeliharaan perilaku wirausaha.

Kewirausahaan (entrepreneurship) pada hakikatnya merupakan suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup.

Sedangkan, wirausaha (entrepreneur) adalah seseorang yang mempunyai daya kreativitas dan inovasi yang kuat, kemampuan manajerial yang tinggi, menguasai pengetahuan tentang bisnis secara mendalam, serta berperilaku dengan tujuan membentuk suatu usaha baru.

Dengan menguasai jiwa wirausaha diharapkan siswa mempunyai kombinasi motivasi, visi, optimisme, komunikasi, dan dorongan untuk memanfaatkan suatu peluang usaha. Untuk lebih mengefektifkan penanaman jiwa wirausaha siswa, maka diperlukan suatu upaya peningkatan, salah satunya melalui kelas kewirausahaan.

Sedangkan kelas wirausaha yang telah diikuti peserta didik yaitu dari Dunia Usaha Dunia Industri antara lain, Samurai Paint NTB, CV. One Reforma, PT. Mahkota Cipta, PT. Indomobil Cahaya Prima (Dealer HINO) dan lain lain.

4. Link and Match

Program Link and Match yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Selong bertujuan untuk menyinergikan antara pendidikan vokasi dengan dunia industri guna meningkatkan penyerapan lulusan sekolah vokasi agar dapat menjadi tenaga kerja handal sekaligus menghemat pengeluaran untuk menjadi sumber daya manusia baru yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Dalam program Link and Match terdapat 5 syarat yang harus diwujudkan, di antaranya syarat pertama yaitu pembuatan kurikulum bersama. Kurikulum ini harus disetujui oleh industri dan disinkronisasi setiap tahunnya.

Syarat kedua, pihak industri diwajibkan memberikan guru tamu / praktisi mengajar di SMK yang akan memberikan pengajaran minimal 50 jam per semester. Kemudian syarat ketiga yaitu dengan memberikan kesempatan magang minimal satu semester kepada siswa SMK dan guru vokasi dari pihak industri yang dirancang bersama.

Syarat keempat adalah sertifikasi kompetensi di mana menargetkan 80% lulusan pendidikan vokasi dapat terserap ke dunia industri, kemudian sisanya sebanyak 20% dapat berbisnis atau ke pekerjaan lain.

Lewat program Link and Match semoga tidak ada lagi stigma bahwa lulusan sekolah vokasi akan menjadi pengangguran melainkan dapat menjadi tenaga ahli dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industri.

5. Bursa Kerja Khusus

Program Bursa Kerja Khusus (BKK) adalah sebuah lembaga yang dibentuk di SMK Negeri 1 Selong berguna untuk melayani dan memberikan informasi lowongan pekerjaan, pemasaran, penyaluran dan penempatan tenaga kerja.

BKK merupakan mitra dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai wadah yang mempertemukan alumni dengan pencari tenaga kerja, memberikan layanan kepada alumni sesuai dengan tupoksi masing-masing seksi dalam BKK, sebagai wadah pelatihan alumni yang sesuai dengan permintaan pencari tenaga kerja dan sebagai wadah yang menanamkan jiwa kewirausahaan bagi alumni melalui kegiatan pelatihan.

Adapun kegiatan yang dilakukan BKK SMK Negeri 1 Selong antara lain merencanakan program kerja hubungan industri pada setiap program studi yang berkaitan dengan penempatan siswa-siswi prakerin dan guru pendamping serta melakukan negosiasi dengan DU/DI sebagai mitra dalam penempatan siswa-siswi prakerin, membuat pemetaan terhadap DU/DI, bekerjasama dengan Depnakertrans tentang pelatihan dan penempatan tamatan, membuat database penelusuran tamatan baik yang sudah bekerja maupun belum bekerja.

Adapun manfaat yang didapatkan dari pembentukan BKK SMK Negeri 1 Selong ini antara lain; memberikan pelayanan informasi ketenagakerjaan kepada alumni dan pencari kerja, membina dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah atau swasta dalam pengadaan informasi ketenagakerjaan.

6. Guru Tamu, Magang Guru

Pelaksanaan Guru Tamu atau Praktisi Dunia Kerja Mengajar di SMK Negeri 1 Selong salah satunya adalah dari CV. One Reforma oleh Bapak Abdul Haris, ST sebagai Pimpinan CV. One Reforma dan dari PT. Indomobil Cahaya Prima (Dealer HINO) oleh Bapak Riza Armizal sebagai HRD Section Head PT. Indomobil Cahaya Prima dan beberapa Industri lainnya. Praktisi Mengajar adalah program inisiasi Kemendikbudristek untuk mendorong kolaborasi aktif dari praktisi ahli dengan para pendidik /guru produktif yang disampaikan di kelas. Kegiatan Praktisi Mengajar dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan antara Sekolah Menengah Kejuruan dengan Dunia Kerja dan Dunia Industri (DUDI).

7. LSP P1

SMK Negeri 1 Selong telah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi - P1 yang dirancang untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia baik bagi guru produktif sebagai assessor yang mengikuti uji kompetensi secara langsung dari BNSP Pusat ataupun peserta didik yang mengikuti uji kompetensi keahlian untuk 11 skema oleh assessor dari Industri dan sekolah lain secara silang, serta memfasilitasi sekolah - sekolah jejaring dalam pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian peserta didik ataupun pengimbasan sharing praktek baik seperti SMK Negeri 1 Masbagik, SMK Negeri 2 Selong, SMK Negeri 1 Sakra, SMK Negeri 1 Pringgabaya, SMK Negeri 1 Kotaraja, SMK Negeri 1 Sikur ataupun sekolah jejaring di luar pulau Lombok seperti SMK Negeri 1 Taliwang dan SMK Negeri 3 Sumbawa.

8. Sabtu Budaya/ P5 dan Wisata Belajar (Kunjungan Industri).

SMK Negeri 1 Selong melaksanakan kegiatan Sabtu Budaya yang dirangkaikan dengan pelaksanaan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang  berisi praktek-praktek baik tentang, gotong royong, permainan rakyat, olahraga traditional dan penguatan pengembangan organisasi sekolah.

Melalui Sabtu Budaya dapat menguatkan karakter bangsa, seperti budaya gotong royong yang sesuai dan sejalan dalam mendukung program NTB Zero Waste, kegiatan Sabtu Budaya dapat menguatkan karakter bangsa, seperti budaya gotong royong yang sesuai dan sejalan dalam mendukung program NTB Zero Waste.

Masing – masing Program Keahlian di SMK Negeri 1 Selong telah melaksanakan Program kunjungan industri yang merupakan salah satu program pendidikan yang berusaha membentuk generasi masa depan untuk mengenal budaya industri (industrial culture), melaksanakan disiplin kerja sekaligus mengenal industri manufaktur.

Pihak yang mengikuti kegiatan kunjungan industri memiliki kemampuan analitik dan rekayasa yang kreatif, inovatif, dan mandiri, memiliki integritas kepribadian dan keilmuan yang tinggi serta memiliki motivasi untuk mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Salah satu wisata belajar atau kunjungan industri yang sudah dilaksanakan oleh jurusan otomotif yaitu study industry pada PT. Cahaya Berlian Mandiri Nusa Tenggara Barat, PT. Cahaya Agung Mataram oleh jurusan Konstruksi dan industri – industri yang lain.

Abdul Wahid : untuk 11 strategi gemilang, akan terus maksimalkan program yang berjalan.

Untuk 11 strategi, SMKN 1 Selong, selalu memperhatikan, program mana yang belum maksimal dilaksakan, misal BLUD sudah berjalan di tahun 2023 ini, namun perlu ditingkatkan produk-produk hasil praktek siswa melalui Teaching faktory yang bisa dipasarkan agar bahan praktek terus bergulir sehingga siswa semakin mahir / kompeten dlm pembuatan produk2 tersebut," ujar Kepala SMKN 1 Selong Abdul Wahid, Rabu, (13/09/2023).

Trus pada program LSP P1 perlu ditingkatkan kompetensi gurunya agar bisa menjadi asesor melalui diklat asesor dan magang guru di industri, trus dalam program Praktisi Industri yang kesekolah sebagai guru tamu perlu ditingkatkan frekwensi pada masing masing kompetensi keahlian ( KK).

"Sementara wisata belajar ke industri-industri yang relevan untuk membuka wawasan kebekerjaan siswa-siswa pada masing-masing KK, terus Penelusuran tamatan yang belum maksimal data, agar di carikan solusi melalui alumni kemudian mengisi form Penelusuran tamatan persentase meningkat. Serta program-program yang blm baik akan diperhatikan untuk diperbaiki," tandasnya.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01