(Foto: Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus Dikbud NTB, Hj Eva Sofia Sari dan Kepala Dinas Dikbud NTB Dr. H. Aidy Furqan, M. Pd)


Mataram - Reportase7.com

Memurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) di Indonesia mencapai angka 1,6 juta anak.

Salah satu upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB yakni memberikan akses pendidikan kepada ABK dengan membangun unit sekolah baru, yaitu Sekolah Luar Biasa (SLB), dan mendorong tumbuhnya kemampuan anak SLB.

Salah satu yang menjadi contohnya adalah SLB di Provinsi NTB yang kian mengalami peningkatan baik dari sisi karakter dan bisa memproduksi hingga memasarkan hasil produk belajar mereka. (14/06/2023)

Saat pelaksanaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) di Kabupaten Lombok Timur, SLB ikut dalam perlombaan tersebut, termasuk berpatisipasi dalam karnaval pembukaan LKS.

Event ini dimanfaatkan untuk siswa SLB sebagai panggung ekspresi. Apalagi saat penutupan LKS SMK/SLB, siswa perwakilan masing-masing SLB menunjukan ekspresinya di depan para tamu undangan, pejabat dan ribuan peserta.

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus Dikbud NTB, Hj. Eva Sofia Sari ketika dikinformasi media, mengatakan hhusus SLB, pola pendidikannya lebih fokus terhadap keterampilan para siswa, sehingga cepat berkembang," ungkapnya.

"Harapannya, bagi siswa SLB yang sudah lulus, namun tidak melanjutkan studinya ke perguruan tinggi, mereka bisa membangun usaha mandiri."

Sebagai informasi, dalam LKS tingkat provinsi tahun ini, ada sembilan SLB yang meraih juara 1. Diantaranya SLB Negeri 1 Mataram pada Lomba Membaca, SLB Negeri 1 Lombok Barat pada Lomba Kriya Kayu dan Lomba Kecantikan.

Sedangkan SLB Negeri 1 Lombok Timur memenangkan empat bidang mata lomba. Yakni Hantaran, Merangkai Bunga, Lomba Kreasi Barang Bekas, dan Lomba Menjahit.

Kemudian SLB Negeri 2 Mataram pada Lomba TIK, dan SLB Negeri 1 Sumbawa pada Lomba Tata Boga.

Terpisah, Kepala Dikbud Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqon, M. Pd, menjelaskan  mekanisme pembelajaran siswa SLB saat ini, menggunakan strategi SLB Vokasi.

"Jadi, kalau memang anak SLB yang kreatif dan berani tampil, itu memang sudah dibentuk dalam kondisi pembelajaran dan layanan di sekolah itu untuk anak agar bisa mandiri," jelasnya.

Sementara ini, pihaknya belum bisa memastikan, seperti apa gambaran lomba di tingkat nasional ini. Yang pastinya, Dikbud berupaya melakukan penyesuaian terhadap pola LKS di pusat.

"Info sementara lokasi lombanya di Tangerang. Tapi nanti akan ada surat resmi dari kementerian. Karena kadang-kadang, lokasi perlombaan bisa saja bergeser. Ditunggu saja lokasi perlombaannya dari kementerian," pungkas Aidy.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01