(Foto: Plt Kepala Perwakilan Dr. Drs. H. Lalu Makripuddin saat diwawancara awak media disela-sela rakor Satgas Stunting Regional III di Jayakarta Hotel)


Mataram - Reportase7.com


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) beri tanggapan mengenai stunting di NTB yang hasilnya mulai mencapai target Nasional.

Saat mengikuti rakor Satgas Stunting Regional III Plt. Kepala Perwakilan Dr. Drs. H. Lalu Makripuddin menyampaikan bahwa angka stunting di beberapa Kabupaten/Kota mulai mendekati target, tentu ini hal yang menggembirakan, Kamis, (25/05/2023), di Jayakarta Hotel, Lombok.

"Kita sudah memperoleh hasil menurut EPPGBM yang secara real dan signifikan, dan bulan April telah turun hingga 16 persen dan tentu akan mencapai target di Tahun 2024 menjadi 14 persen," ungkap Makripuddin.

Dikatakant Makripuddin, BKKBN juga melakukan kegiatan gotong royong Bakti Stunting yang melibatkan siswa di SMA, SMK, Madrasah, Pondok Pesantren serta ASN, secara rutin mengumpulkan telur untuk diberikan ke anak-anak yang mengalami Stunting.

Namun, jika dalam tiga bulan bekum menunjukkan hasil, maka akan ditambah menjadi enam bulan, dan "Alhamdulillah anak-anak telah sembuh dari stunting selama enam bulan itu."

Program Mahasiswa Penting (Peduli Stunting) juga ikut dilibatkan, dan ini sudah berjalan selama beberapa bulan terakhir. Sehingga, menjadi lebih intens berkampanye mengajak masyarakat untuk bersama-sama menangani Stunting. Baik di saat KKN, maupun di setiap kegiatan kemahasiswaan lainnya.

"Sekarang sudah ada yang namanya Perguruan Tinggi Pengampu di kabupaten kota dan itu sudah berjalan. Dalam waktu dekat akan dilaksanakan launching dalam rangka mengerahkan setiap mahasiswa di kabupaten kota," imbuhnya.

Ketua Satgas Stunting Provinsi NTB, Dr. Karyono menjelaskan, data EPPGM bersifat dinamis. Karena pengukurannya dilaksanakan setiap bulan. Namun memang dari kunjungan Posyandu mencapai 95 persen dibanding Provinsi lainnya di Indonesia.

"Kalau dilihat dari tahun 2022, memang kabupaten prioritas peningkatan kasus Stunting ada di Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Tapi dari indikator nasional, kabupaten yang sudah sampai di bawah 14 persen yakni sudah 13 persen adalah Kabupaten Sumbawa Barat," terangnya.

Semoga target stuntingProvinsi NTB di tahun 2024 bisa turun di angka 14 persen, sehingga BKKBN sudah berhasil mencapai target secara Nasional.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01