(Foto: Plt. Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Dr. Drs. Lalu Makripuddin)


Mataram - Reportase7.com

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan angka stunting di NTB menurun hingga 14 persen di tahun 2024 yang sesuai dengan program dari Wakil Gubernur NTB.

Hal tersebut dikatakan Plt. Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Dr. Drs. Lalu Makripuddin ketika ditemui media diruangannya Selasa, (23/05/2023)

Ia mengatakan penyebab stunting itu ada dua faktor yaitu, faktor sensitif dan faktor spesifik. Faktor sensitif itu 70% sangat berpengaruh, termasuk pendidikan, ekonomi, sanitasi. Sedangkan 30% faktor sensitif terkait dengan gizi intervensi.

"Itulah yang menjadi alasan kami untuk mengajak Lintas sektor Kementerian Lembaga, Perusahaan Swasta untuk kita kembangkan namanya 1000 mitra untuk 1000 hari kehidupan, karena sangat mempengaruhi stunting ini," ungkap Lalu Makripuddin.

Masih kata Makripuddin, pada tahun 2024 nanti stunting ini harus diturunkan menjadi 14 persen. Karena ini target nasional, dan tercantum di galam Pencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Di dalam RPJMN disebutkan tahun 2024 harus turun jadi 14 persen di Perpres Nomor 72 tahun 2021 juga disebutkan harus kita capai 14%. Tentu dengan berbagai upaya akan dilakukan.

Lalu Makripuddin menambahkan, berdasarkan hasil survei ada perbedaan angka stunting di NTB. Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), stunting di NTB mengalami peningkatan dari 28 persen hingga 31 persen.

"Memang data SSGI kita cukup tinggi, meningkat, dari tahun 2021 ke 2022," jelasnya.

Selain menggunakan hasil survei SSGI, angka stunting di NTB pun berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Balita Balita Berbasis Masyarakat (EPPGBM).

Makripuddin menjelaskan, dalam sistem EPPGBM petugas yang melakukan pendataan akan datang langsung ke posyandu untuk mencatat. Karena datanya lebih real sesuai kondisi di lapangan.

"Sesungguhnya kita di NTB ini menggunakan EPPGBM, datanya real by name by adress," terangnya.

Menurut data EPPGBM, stunting di NTB berada pada angka 18 persen. Dan di tahun 2023 ini angka stunting di NTB ditargetkan menurun menjadi 14 persen.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01