Sumbawa - Reportase7.com
Acara bedah buku Sumbawa tahun 1876 catatan tentang pemerintahan, ekonomi, dan etnografi kesultanan Sumbawa ) dihadiri oleh Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S. Pd., M. Pd, Poetra Adi Soerjo salah seorang penulis muda asal Sumbawa, Badrul Munir (Mantan Wakil Gubernur NTB) Kepala Sekolah SMAN 2 Sumbawa beserta Guru, Camat Sumbawa, dan para Budayawan Sumbawa, bertempat di Aula SMA Negeri 2 Sumbawa Besar, Kamis (27/10/2022).
Dalam Sambutan Kepala Sekolah SMAN 2 Sumbawa Sahyudin mengatakan Kegiatan Ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh SMAN 2 Sumbawa yaitu membedah Buku Sumbawa Tahun 1876 bersama Budayawan Sumbawa.
"Jadi kami sangat berterima kasih atas kehadiran kita semua di kegiatan ini, mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan inspirasi catatan Sumbawa di masa lalu, untuk kita bergerak di masa depan," ujarnya.
Dalam acara tersebut Wakil Bupati Sumbawa Hj. Dewy Noviany, S. Pd., M. Pd. menyampaikan, dengan mengawalinya dengat "teringat ungkapan buku adalah jendela dunia" ungkapan bijak tersebut memang benar adanya membaca buku dapat memperluas wawasan setiap insan manusia, dapat mengubah pola pikir menjadi lebih open terhadap perkembangan zaman dan ide-ide baru, bahkan dapat menyingkap tabir masa lalu menjadi sebuah memori kolektif sekaligus pedoman dalam memahami masa kini dan masa yang akan datang, sebagaimana Pesan yang ingin disampaikan melalui buku "Sumbawa Tahun 1876".
"Untuk itu, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada penyelenggara bedah buku, teristimewa kepada ahli bahasa buku Sumbawa tahun 1876, seorang penulis muda berbakat yang memiliki konsen tinggi dalam penelusuran sejarah Sumbawa saudara putra Adi Soerjo S. Sos. I., MA., sungguh Saya mengagumi tulisannya yang mengalir jernih, dan menikmati setiap untaian kata dan kalimat yang tersaji secara apik dalam buku ini," ungkap Wabup Sumbawa.
Melalui kegiatan bedah buku ini, semua lapisan masyarakat Sumbawa berkesempatan untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah kesultanan Sumbawa, yang menurut Bang Fahri Hamzah dalam resensinya terhadap buku ini dibangun di atas satu sistem monarkhi konstitusional daerah jayanya sistem monarki adalah satu penanda maju dari sebuah peradaban umat manusia sehingga dapat disimpulkan bahwa Sumbawa pada masa lampau telah mengenal sistem pemerintahan modern, yang hal itu tentu lahir dari perkumpulan orang-orang Sumbawa tempo dulu dengan ide-ide besar dunia.
Apa yang dihajatkan melalui kegiatan bedah buku ini kiranya sejalan dengan apa yang menjadi visi besar pemerintahan kami saat ini yaitu terwujudnya Sumbawa Gemilang yang berkeadaban.
"Sumbawa Gemilang mengandung makna bahwa Kabupaten Sumbawa memiliki daya saing kuat serta mampu berkompetisi baik di tingkat regional maupun internasional," ujarnya.
Adapun berkadaban mengandung makna bahwa masyarakat Sumbawa memegang teguh nilai-nilai agama dan budaya yang selaras dengan falsafah hidup tau Samawa yakni: "ADAT BARENTI KO SYARA, SYARA' BARENTI KO KITABULLAH" dengan berlandaskan kaidah "TAKET KO NENE, KANGILA BOAT LENGE".
Hj. Novy sapaan akrab berpesan kepada adik-adik Pelajar dan Mahasiswa maupun kalangan umum yang mengikuti kegiatan ini agar menjadikan kegiatan ini sebagai momen strategis untuk menyerap ilmu dan inspirasi dalam menulis buku Semoga ke depan menjadi semakin produktif dan semakin banyak mentransformasikan ilmu menulis khususnya kepada generasi muda.
Wakil Bupati mengajak kita semua untuk bersama- sama mendukung dan menyukseskan MUSAKARA lembaga adat Tanah Samawa dari tanggal 28 sampai 30 Oktober Tahun 2022 terutama kepada perangkat daerah terkait.
"Saya meminta Untuk memanfaatkan momentum MUSAKARA REA dengan memfasilitasi UMKM - UMKM kita agar mampu memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meningkatkan performa dan omset penjualannya," tutupnya.
Pewarta: Mulyadi
Editor: R7 - 01
0Komentar