Lombok Barat - Reportase7.com
Para Kepala Desa di Lombok Barat wabil khusus yang ada di kawasan Lembar dan Sekotong yang tergabung dalam Forum kepala Desa Sekotong - Lembar (Foksel) akan bersurat ke Gubernur NTB untuk meminta agar pemerintah provinsi lebih serius menyiapkan kawasan di wilayah Sekotong sebagai penyangga KEK, WSBK dan MotoGP.
Pasalnya mendekati hari H pelaksanaan WSBK, sejumlah persoalan masih belum dibereskan. Seperti sarana prasarana pendukung di jalur provinsi dan nasional tersebut belum disiapkan secara maksimal.
Sampah - sampah yang masih menghiasi jalur lintasan pintu masuk yang nanti dilewati para tamu WSBK. Pantauan media di jalur menuju Lembar, sejumlah titik ditumpuki sampah, bahkan di depan kantor PDAM dijadikan TPS liar oleh warga. Tidak itu saja, akses jalan juga begelombang, bahkan di jalur menuju Gili Mas, kondisi jalan sudah rusak dan ada yang berlubang.
"Terkait hal tersebut, Kami dari Forum Kepala Desa akan surati gubernur NTB, bahwa belum siapnya infrastruktur di wilayah kami terutama di pelabuhan Lembar," tegas Amirullah, Kades Jembatan Kembar. (01/10/2021).
Alasan dirinya meminta gubernur untuk lebih memperhatikan kawasan itu, karena disamping sebagai penyangga, dua daerah itu juga menjadi akses masuk para tamu. Dimana diperkirakan, ada 35 ribu tamu WSBK. Sekitar 15 - 16 ribu akan melalui jalur laut. Dan pintu masuk salah satunya, adalah pelabuhan Lembar.
Ia tak ingin dengan ketidak siapan di kawasan penyangga dan pintu masuk ini justru menjadi masalah. Karena ketika berbicara sarana dan prasarana, jalan serta lampu jalan di wilayah tersebut masih gelap, ini nanti pasti akan dikeluhkan pengunjung.
"Itu akan merusak citra daerah, bahkan Indonesia di mata dunia, karena yang datang ini tamu dari luar negeri," ujarnya.
Lebih-lebih, ketika nanti tamu melihat sampah di jalan. Kalau tidak ditangani maka menimbulkan kesan tidak baik. Pemprov pun diminta serius membenahi ini. Karena bagiamanapun jalur perlintasan mulai dari desa Lembar Selatan, Jakem, Jakem Timur dan Labuan Tereng berada menjadi wajah NTB bahkan Indonesia di mata tamu.
Ia juga meminta agar vaksinasi didorong di wilayah setempat. Karena hal ini sebagai jaminannya kepada tamu bahwa kawasan itu aman disinggahi karena masyarakat sudah tervaksin 70 persen (herd imunity).
"Kalau sampai kamu tahu kalau warga di daerah ini belum semua divaksinasi, apakah mereka akan mau kesini. Ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah," ujarnya.
Sementara itu, Kadis PU PR NTB H. Ridwan Syah mengatakan terkait persoalan lampu jalan, pihaknya akan mencoba koordinasi dengan OPD terkait.
"Kalau lampu jalan saya coba koordinasi ke Kadishub,"imbuh dia.
Jelas, lanjut Ridwansyah untuk penanganan jalan sudah di usulkan melalui program DAK 2022.
"Segmen ini sudah kita usulkan melalui DAK dengan nilai Rp 64 Miliar untuk pelebaran dan perbaikan geometrik," ujarnya.
Pewarta: Jul
Editor: R7 - 01
0Komentar