Hadiri Muscablub MPC PP Sumbawa Barat, Sekda KSB Ajak Pemuda Pancasila Jadi Mitra Kritis Pemerintah
(Foto: Sekda KSB Drh. Harus Jibril, M.M., dan Ketua MPW PP NTB Eddy Sophiaan, saat menghadiri Muscablub MPC PP Sumbawa Barat di Taliwang) 


Sumbawa Barat - Reportase7.com

Pemuda Pancasila menggelar Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) Pemuda Pancasila Kabupaten Sumbawa Barat dengan tema "Memperkuat Solidaritas, Sinergi dan Kolaborasi Pemuda Pancasila untuk Sumbawa Barat Maju Luar Biasa" di Kedai Sawah wilayah KTC Taliwang, Sumbawa Barat, Selasa 16 Desember 2025.

Kegiatan dihadiri sejumlah pejabat Pemkab Sumbawa Barat yakni Sekretaris Daerah Drh. Haerul Jibril, M.M., Sekcam Taliwang Syamsuddin S. AP., M. Si, Kaban Kesbangpol Sumbawa Barat Syaaifullah, S. IP., Kasdim 1628/KSB Agus S.H., M.M

Ketua panitia MPC PP Sumbawa Barat Ranjuliarda mengucapakan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam mensukseskan kegiatan Muscablub MPC PP Sumbawa Barat, sehingga semua rangkaian kegiatan berjalan dengan sukses tanpa hambatan apapun. 

"Ini adalah momentum bersejarah untuk memilih Ketua MPC PP Sumbawa Barat, kita sebagai kader harus dapat menjaga marwah PP sebagai wadah kita," ujar Ranjuliarda. 

Perlu di ketahui bahwa, Ketua MPC PP Sumbawa Barat Agusty Lanang Medyar yang sebelumnya menjabat sebagai karateker terpilih secara aklamasi sebagai Ketua MPC PP Sumbawa Barat periode 2025-2027.

Ketua MPC PP Sumbawa Barat Agusty Lanang Medyar yang juga sebagai Ketua Majelis Taklim Al-Hidayah Sumbawa Barat dalam sambutannya mengatakan Pemuda Pancasila kedepan tidak hanya sebagai Ormas Kemasyarakatan, namun akan tampil dengan membawa syiar-syiar islam dalam membangun ukhuwah dan mempererat silaturahmi sesama insan  manusia (Hablumminannas). 

"Kenapa saya mengundang ibu-ibu (srikandi), di PP ini tidak ada yang diistimewakan semua sama. Ini adalah wadah kita semua, beride dan bergagasan," ujar Joy sapaan akrab Ketua MPC PP Sumbawa Barat ini. 

Sebagai Ormas yang memiliki jaringan Nasional yang tentu membutuhkan sinergitas yang kuat dalam memperkuat jaringan hingga ke akar rumput. 

"Ketika ada ide-ide yang belum tersampaikan ke Pemerintah, melalui PP ini kita bersinergi membangun daerah. Kami ingin menjadi Mitra dalam rangka menuju Sumbawa Barat Maju Luar Biasa dan siap menjadi garda terdepan dalam mengawal pembangunan," tegasnya. 

Pada kesempatan yang sama Ketua MPW PP NTB Eddy Sophiaan menyampaikan bahwa PP merupakan Ormas yang matang dan sudah 66  tahun sejak didirika oleh seorang Jendral TNI Abdul Haris Nasution pada  28 Oktober 1969. Ia adalah darah yang mengalir, napas yang menghidupi, dan ruh yang mempersatukan ribuan pulau. Pemuda Pancasila lahir dari rahim kebutuhan sejarah untuk memastikan bahwa api Pancasila tidak akan pernah padam oleh ideologi apa pun yang mencoba merongrong kedaulatan bangsa.

"TNI merupakan bapak kandung PP," ujar Eddy. 

Sebagai Ormas yang berbasis masa, Ketua MPW PP NTB menekankan untuk selalu bersinergi dengan stakeholder dari tingkat dusun sampai ke tingkat pemerintah pusat.

"Kita tidak kemana-mana, namun ada dimana-mana," ucap Eddy mengutip take line PP. 

Ia menekankan agar para kader PP untuk saling menjiwai persaudaraan, jalin komunikasi dengan lembaga pemerintah maupun swasta. Di NTB lanjut Eddy, sudah hampir 5000 anggota. 

"Alhamdulillah saudara kita di NTB ini, yang kini menjadi anggota PP sudah hampir 5000 orang. Keanggotaan ini harus dapat ditingkatkan lagi dan segera melakukan validasi keanggotaan," terangnya. 
 

Dalam arahannya yang berapi-api di hadapan para kader dan tamu undangan, Eddy menegaskan bahwa Muscablub atau konsolidasi kita hari ini bukanlah sebatas pertemuan seremonial. Ini adalah re-aktualisasi tekad. Di tengah gempuran arus globalisasi dan polarisasi yang tajam, Pemuda Pancasila harus mengonsolidasikan diri secara struktural maupun intelektual.

"Memastikan organisasi hadir hingga ke tingkat basis (ranting), menjadi solusi nyata bagi persoalan masyarakat di akar rumput," tegasnya. 

Memastikan setiap kader bukan hanya hafal butir-butir Pancasila, tapi menjadi personifikasi dari keadilan sosial dan persatuan.

Ancaman terhadap ideologi bangsa kini tidak hanya datang dari senjata, melainkan melalui hoaks, radikalisme, dan lunturnya etika berbangsa. Pemuda Pancasila harus bertransformasi. 

"Dari otot menjadi otak. Dari konfrontasi menjadi kolaborasi, dan menjadi garda terdepan dalam literasi kebangsaan di dunia digital. 


"Sekali Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang!" Ia menegaskan ini bukan sekadar jargon, tapi janji setia kepada NKRI. Kita adalah perekat retakan-retakan perbedaan. Selama Pemuda Pancasila masih tegak berdiri, maka tidak akan ada ruang bagi paham yang bertentangan dengan Pancasila untuk tumbuh di bumi pertiwi.

"Pancasila! Abadi! Merdeka!," disambut  riuh kader dan tamu undangan yang hadir. 

Pada kesempatan yang sama Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbawa Barat Drh. Haerul Jibril, M.M, menyampaikan pesan penting mengenai peran organisasi kemasyarakatan dalam pembangunan daerah. Sekda menekankan bahwa pemerintah membutuhkan "partner" di lapangan artinya PP harus mampu menjadi "Menjadi Mata dan Telinga Masyarakat". Pemuda Pancasila diharapkan tidak hanya menjadi penonton, tetapi aktif mengawasi kebijakan publik agar tepat sasaran.

"Kami tidak anti-kritik. Justru, kami meminta Pemuda Pancasila menjadi mitra kritis. Artinya, silakan sampaikan koreksi jika ada kebijakan yang kurang pas, namun sertai pula dengan gagasan atau solusi yang membangun demi kemajuan Pariri Lema Bariri," ujar Sekda.

Menjaga Stabilitas Daerah 

Sebagai organisasi yang berlandaskan ideologi Pancasila, PP diminta menjadi garda terdepan dalam menjaga kondusivitas wilayah, terutama dalam mengawal investasi dan program pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Pemerintah Daerah Sumbawa Barat membuka pintu seluas-luasnya bagi Pemuda Pancasila untuk bersinergi. Kami butuh peran pemuda sebagai kontrol sosial. 

"Jadilah mitra kritis kami, yang berani meluruskan jika ada yang bengkok, dan mendukung penuh jika kebijakan tersebut berpihak pada rakyat," imbuhnya. 

Sekda menekankan kepada Pemuda Pancasila agar bertransformasi menjadi organisasi yang mengandalkan intelektualitas dan aksi nyata. Jangan ragu memberikan masukan kepada pemerintah, karena check and balance adalah kunci pembangunan yang sehat.

Sekda Kabupaten Sumbawa Barat juga mengajak seluruh kader Pemuda Pancasila (PP) di Bumi Pariri Lema Bariri untuk memposisikan diri sebagai mitra strategis sekaligus mitra kritis pemerintah.

Ia menegaskan bahwa, dinamika pembangunan di Sumbawa Barat memerlukan pengawasan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan. Ia berharap Pemuda Pancasila mampu memberikan masukan-masukan objektif yang konstruktif.

"Kita ingin Pemuda Pancasila hadir di tengah masyarakat sebagai pemberi solusi. Jika ada kebijakan pemerintah yang dirasa kurang menyentuh kepentingan rakyat, sampaikan dengan cara yang elegan dan solutif. Itulah esensi dari mitra kritis," pungkas Sekda.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01