Mitra SPPG Bantah Isu Santri Diare Setelah Konsumsi MBG di Pringgabaya, Hari Juniawan: Itu Fitnah

Lombok Timur - Reportase7.com

Mitra Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah naungan Yayasan Darul Ulum Sibawaih, membantah keras adanya informasi yang menyebut sejumlah santri dan guru di Madrasah Aliyah (MA) Ma’arif, Desa Bagikpapan, Kecamatan Pringgabaya, mengalami diare akibat mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan.

Konfirmasi media perwakilan SPPG Hari Juniawan yang sekaligus koordinator program MBG menegaskan bahwa, tudingan tersebut tidak berdasar dan merupakan fitnah yang sangat merugikan pihaknya. Menurutnya, tidak ada satu pun santri di Pondok Pesantren tersebut  yang mengalami gejala keracunan seperti yang ramai diberitakan di media sosial.

‎“Itu fitnah, tidak ada sama sekali peristiwa santri yang keracunan atau diare. Dan oknum yang menjadi sumber informasi bohong itu kita sudah tahu,” ujar Hari Juniawan dengan nada tegas saat dikonfirmasi pada Selasa malam 14 Oktober 2025.

Hari menjelaskan, begitu informasi tersebut mulai beredar luas, pihaknya langsung mengambil langkah cepat guna memverifikasi kebenaran kabar yang dinilai menyesatkan tersebut. Bersama perangkat desa, petugas Puskesmas, anggota Polsek Pringgabaya, serta personel Koramil Pringgabaya, tim gabungan melakukan pemeriksaan langsung ke lokasi pondok pesantren.

‎Hasil dari pemeriksaan tersebut, kata Hari, tidak ditemukan satu pun indikasi keracunan makanan maupun keluhan kesehatan Diare dari para santri maupun guru.

‎“Kami bersama teman-teman dari Puskesmas, Koramil, dan Polsek langsung ke lokasi. Dan hasilnya, tidak ada sama sekali santri yang keracunan atau Diare,” tegasnya

‎Pihaknya menyayangkan beredarnya isu tanpa verifikasi tersebut, yang menurutnya tidak hanya mencemarkan nama baik lembaga dan yayasan, tetapi juga berpotensi menghambat keberlanjutan program  penyediaan makanan bergizi bagi pelajar dan santri yang membutuhkan.

‎Hari juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan langkah hukum untuk menindaklanjuti penyebaran informasi palsu tersebut.

‎“Kami sudah tahu siapa orang yang buat fitnah ini, dan kami pertimbangkan untuk menempuh langkah hukum,” tandasnya.

‎Program MBG yang dijalankan oleh SPPG merupakan bagian dari upaya meningkatkan gizi dan kesehatan siswa, terutama mereka yang berada di lingkungan pesantren dan madrasah serta sekolah lainnya di daerah . Program ini telah berjalan di beberapa wilayah di Lombok Timur dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk otoritas kesehatan dan tokoh masyarakat setempat.

‎Pihak SPPG berharap, dengan adanya klarifikasi ini, masyarakat tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum jelas sumber dan kebenarannya.

Pewarta: RS
Editor: R7 - 01