Mataram - Reportase7.com
Syahidnya pemimpin Hamas Ismail Haniyah tidak membuat patanh semangat para pengikutnya, justru semangat juangnya semakin berkobar melawan kezoliman dan kebiadaban zionis Israel terhadapan penindasan rakyat Gaza. Tak tanggung-tanggung yang diangkat adalah Yahya Al-Sinwar, dirinya bukan seorang politisi atau diplomat, tapi seorang pejuang yang memimpin sayap Militer Hamas di Gaza.
Sinwar 61 tahun dianggap sebagai salah satu dalang serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel. Sinwar sendiri, sekarang diyakini mencoba mendorong gerakan itu melalui masa-masa yang tidak pasti di seluruh wilayah dari lokasi yang tidak diketahui di Gaza. (08/08/2024)
Belum jelas bagaimana Sinwar dapat berkomunikasi dengan sesama anggota Hamas, menjalankan operasi politik harian gerakan tersebut, dan mengawasi negosiasi gencatan senjata Gaza saat bersembunyi. Ia pun diyakini hidup di terowongan rahasia Hamas.
Sepertinya Hamas akan menitik beratkan gerakannya pada revolusi fisik, karena segala pendekatan politik dan diplomasi selama puluhan tahun hanya membuat Palestina menderita.
Dikutip dari sejumlah sumber, Yanya Sinwar akan fokus mengembangkan sayap militer yang lebih luas dengan kukuatan yang teritegrasi. Ketika zaman mudanya, Yahya al-Sinwar diceritakan sebagai seorang yang kuat membaca, termasuk menekuni buku-buku pemikiran Islam dan Barat, serta aktif menulis artikel di beberapa majalah di Gaza. Selain mengajar Nahu, Sarf, dan Syair di dalam penjara, beliau juga menguasai bahasa Hebrew.
Yahya Sinwar adalah pahlawan strategi yang lahir dari budaya ilmu yang sangat cemerlang. Semoga ALLAH memeliharanya untuk kemenangan umat Islam di Gaza.
Lulusan Universitas Islam di Gaza ini menguasai bahasa Ibrani dengan sempurna, selama 23 tahun di penjara Israel dan dikatakan memiliki pemahaman mendalam tentang budaya dan masyarakat Israel. Ia menjalani empat hukuman seumur hidup atas pembunuhan dua tentara Israel ketika ia menjadi orang paling senior dari 1.027 warga Palestina yang dibebaskan sebagai ganti tentara Israel Gilad Shalit pada tahun 2011.
Sinwar kemudian menjadi komandan senior di Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, sebelum mengambil alih kepemimpinan gerakan di Gaza.
Yahya Sinwar pengganti Syaikh Ismail Haniyeh, sangat pantas dan sangat strategis. Sinwar memiliki sejarah dan perjalanan panjang dalam pengembangan sistem politik dan militer Hamas. Dikenal sangat tegas dan latar belakang perjuangannya yang keras tanpa kompromi terhadap Israel.
Ia adalah salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam. Beliau telah menjadi pemain utama dalam kegiatan militer dan politik kelompok tersebut.
Pada tahun 1988, beliau dipenjara Israel karena keterlibatannya dalam penculikan dan pembunuhan dua tentara Israel. Sinwar menjalani hukuman seumur hidup namun dibebaskan pada tahun 2011 sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan Gilad Shalit.
Penunjukannya sebagai kepala Biro politik yang baru sangat penting bagi keberlansungan pejuang Hamas di Gaza, ia akan fokus pada perlawanan bersenjata terhadap penjajahan Israel di tanah Palestina. Inilah visi utama pendirian Hamas oleh syaikh Ahmad Yasin. Sebagai sebuah sistem perlawanan yang senantiasa melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang total melawan Israel tanpa kompromi.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
0Komentar