(Foto: Ricky Natantama Ketua Dewan Pimpinan Unit Organda Benete Sumbawa Barat)

Sumbawa Barat - Reportase7.com

Aksi yang dilakukan sejumlah LSM ke Sahbandar Kelas II Benete yang bergerak saat ini diduga ditunggangi kepentingan oknum politisi.

"Menurut informasi yang kami terima, gerakan yang mengatasnamakan LSM ada yang membekingi atau ditunggangi oleh kepentingan politik, yang dimana oknum politisi yang mempunyai perusahaan di bidang itu," ungkap Ketua Dewan Pimpinan Unit (DPU) Organda Benete, Ricky Natantama kepada media ini via telepon, Rabu (01/11/2023).

Menurut Ricky, gerakan ini adalah bentuk provokatif yang sengaja dibentuk, agar para pengusaha lokal dibenturkan. Bahkan menurut data di Sahbandar Benete kata Ricky, terdapat 60 masyarakat lokal aktif mendapatkan job yang terfasilitasi hingga saat ini.

"Inikan bentuk adu domba dan masyarakat yang mencari makan di situ," katanya geram.

Lanjut Ricky, pihaknya sudah berkoordinasi ke Aparat Penengah Hukum (APH) dalam hal ini Kepolisian setempat, untuk memberikan analis terkait gerakan teman-teman LSM, masyarakat lokal dirugikan. Jangan karena kebutuhan perorangan, lantas mehilangkan pekerjaan orang banyak.


"Kami sangat sayangkan oknum politisi yang mempunyai perusahaan di bagian itu yang tidak merasa puas, justru membuat kisruh untuk kepentingannya. Padahal sebelumnya oknum tersebut sudah mendapatkan berbagai job di Sahbandar," bebernya.

Ilyas M. Natsir Kepala Sahbandar Kelas II Benete KSB

Dikonfirmasi terpisah, Ilyas M. Natsir Kepala Sahbandar Kelas II Benete Kabupaten Sumbawa Barat mengatakan bahwa, yang diduga menyuruh aksi tersebut mengaku tidak pernah mengadu domba masyarakat.

"Saya tidak pernah menyuruh Pak Daeng untuk menghalang-halangi rencana aksi mereka (LSM). Saya juga tidak pernah menyuruh dan berkomunikasi sama beliau (Daeng, Red)," jawabnya singkat.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01