(Foto: Siswa SMK Negeri 3 Mataram saat melaksanakan kegiatan 1 siswa 1 usaha, pada program keahlian teknik kimia industri melalui pembelajaran berbasis proyek pembuatan sabun cuci tangan)



Mataram - Reportase7.com

Program SASISAHA (Satu Siswa Satu Usaha) merupakan program unggulan Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam mengembangkan pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan meningkatkan kualitas lulusan SMK.

Dalam rangka mendukung program tersebut, SMK Negeri 3 Mataram beriktiar secara berkelanjutan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, baik sarana prasarana, kurikulum, sumber daya siswa dan guru, serta daya dukung pembiayaan.

Pengembangan tersebut dimulai dari peningkatan kualitas pembelajaran diantaranya dengan mengintegrasikan pendekatan pembelajaran proyek yang konstektual. (03/09/2023)

Salah satu program keahlian di SMK Negeri 3 Mataram adalah Teknik Kimia Industri. Muatan-muatan pembelajaran pada program keahlian ini, berhubungan erat dengan produk-produk kebutuhan rumah tangga yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia.

Sejalan dengan berlangsungnya pembelajaran, beberapa produk telah dihasilkan oleh siswa melalui integrasi mata pelajaran Dasar Program Keahllian yang dimulai penguatan kompetensinya di kelas X.

Salah satu bentuk produk pembelajaran yang dihasilkan adalah Sabun Pencuci Tangan (Handsanitizer) berbentuk cair. Proses pembelajaran dilaksanakan di Laboratorium Fisika-Kimia dengan mengoptimalkan bahan dan peralatan yang ada serta pelibatan penuh siswa kelas X Teknik Kimia Industri.

"Pembelajaran pada Teknik Kimia Industri di kelas X, kami arahkan melalui pendekatan berbasis proyek dan konstekstual. Pertimbangan kami adalah, agar bermanfaat memberikan pengalaman nyata kepada siswa yang dimulai dari kelas X, dalam menghubungkan pemahaman konsep mereka dengan pengalaman dalam bentuk produk nyata yang dipergunakan dan mudah mereka temua sehari-hari," ujar Rida Rosalina guru produktif SMKN 3 Mataram, Sabtu, (2/9/2023).

Dikatakan Rida, salah satu elemen pada mata pelajaran Dasar Program Keahlian Teknik Kimia Industri adalah mengenalkan proses kimia industri. Agar mempermudah siswa memahami elemen ini, maka desain pembelajaran diarahkan ke bentuk produk nyata, yang mudah dikenal oleh siswa, bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, dan tentu saja dalam proses memproduksinya berkaitan dengan kimia industri.

Lanjut Rida, melalui pembuatan Handsanitizer ini, maka tujuan pembelajaran dalam rangka untuk mengenal bahan, menerapkan prosedur pembuatan, serta menghasilkan produk sesuai dengan kualitas yang ditentukan, dapat dipahami oleh siswa. Agar produk yang dihasilkan layak untuk dipergunakan, maka prosedur pelaksanaan praktik dan pembuatan produk, menerapkan Standar Operasional Prrsedur (SOP) yang ditetapkan oleh rekanan DUDIKA.

Dalam hal ini, Teknik Kimia Industri mengintegrasikan link & match bersama DUDIKA dalam proses pembelajarannya.
Dalam kaitannya dengan Program SASISAHA, pembelajaran berbasis proyek dengan pendekatan konstekstual ini sangat tepat untuk diterapkan secara terus menerus dan berkesinambungan, terlebih lagi, jika semua proses pembelajaran telah menerapkan SOP dari DUDIKA.

Secara langsung, proyek-proyek yang dihasilkan siswa, serta SOP-SOP standar industri akan berpengaruh pada kompetensi siswa baik soft skill, hard skill, maupun enterprenuership skill. Ketiga keterampilan inilah yang dapat mensukseskan jiwa wirausaha siswa, sehingga SASISAHA akan akan dapat terlaksana dengan baik.

Kebutuhan masyarakat berkaitan dengan produk-produk kimia sangat banyak dan sangat tinggi. Adanya program keahlian Teknik Kimia Industri ini, memberikan tantangan tersendiri bagi SMK Negeri 3 Mataram, untuk dapat berperan menghasilkan produk-produk yang dibtuhkan oleh masyarakat ini.


Salah satu aspek yang menunjang adalah bagaimana SMK Negeri 3 Mataram mampu membangun jejaring dengan DUDIKA yang relevan secara dinamis, saling mendukung, dan saling menguntungkan.

Berkaitan dengan DUDIKA pada Program Keahlian Teknik Kimia Industri, dalam proses pembelajaran selama ini, SMK Negeri 3 Mataram dibimbing secara penuh oleh CV. CHEMICA KARYA, sebuah perusahaan yang bergerak dipenyediaan kebutuhan rumah tangga berbasis bahan kimia. Beberapa produk permintaan masyarakat, bahkan belum mampu dipenuhi oleh perusahaan, disebabkan oleh keterbatasan produksi.

Dihubungi secara terpisah, kepala SMK Negeri 3 Mataram, Sulman Haris, memandang keterbatasan DUDIKA ini sebagai tantangan yang perlu dijawab oleh sekolah melalui aksi nyata.

"Inilah kesempatan Teknik Kimia Industri SMKN 3 Mataram untuk melaksanakan Teaching Factory bukan hanya sekedar simulasi pembelajaran, namun dalam program yang sesungguhnya. Keterbatasan DUDIKA dalam memenuhi kebutuhan pasar, sudah selayaknya diikhtiarkan oleh sekolah guna mendukung proses produksinya".

Aksi nyata tersebut direncanakan dengan penyediaan laboratorium pembelajaran sesuai standar DUDIKA, sarana pembelajaran paktik sesuai standar DUDIKA, dan pengembangan kompetensi siswa sesuai arahan DUDIKA. Kegiatan memberikan dukungan produksi ini akan sangat efektif menumbuhkembangkan semangat SASISAHA dalam diri siswa, dimulai dari kelas X".

Lebih lanjut, Sulman Haris berpendapat bahwa, menumbuhkembangkan skill wirausaha siswa tidak dapat diprogramkan dalam sesaat, namun diupayakan secara terus menerus dan berkesinambungan. SUksesnya program ini, tentusaja dengan pendekatan link & match bersama DUDIKA.

"Saya sangat mendukung segala kegiatan siswa, terutama pembelajaran yang melibatkan dengan DUDIKA, karena dalam hal ini juga dapat mengasah kemampuan siswa," ujarnya.

Saat ini yang menjadi targetnya adalah bagaimana anak-anak ini mampu menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya, kemudian mampu mempraktikkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

"Dengan demikian, pengalaman pembelajaran nyata bersama DUDIKA ini nantinya dapat menjadi semangat belajar, termasuk ketajaman insting mereka untuk bisa maksimal dalam melakukan praktik di DUDIKA, ketika mereka tamat bisa untuk bekerja, dan siap untuk menciptakan lapangan kerja, yaitu senada dengan yang diprogramkannya SASISAHA (SATU SISWA SATU USAHA)," pungkas Sulman Haris.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01