(Foto: Kepala SMK Negeri 4 Mataram Iwan Supriady A. Md., S. Pd)


Mataram - Reportase7.com

SMK Negeri 4 Mataram masuk dalam salah satu kandidat sekolah BLUD yang telah dicanangkan Dinas dikbud NTB. Terdapat 23 SMK yang menerima SK BLUD tahun 2023, setelah tahun sebelumnya ada 11 SMK yang dinyatakan BLUD lebih dulu. (14/09/2023)

Tim verifikasi Provinsi NTB menilai potensi yang dimiliki SMK Negeri 4 Mataram sudah masuk dalam kategori BLUD, hal ini juga diungkapkan Tim Verifikasi Biro Setda Provinsi NTB M. Irwin.

Kepala SMKN 4 Mataram Iwan Supriady, ketika dikonfirmasi media disela kegiatan Expo Dikbud NTB, mengatakan SMK 4 sudah siap untuk menjadi BLUD, tentunya ini juga sudah melalui proses verifikasi.

"Keunggulan dari produk sekolah seperti makanan kemudian perawatan wajah, hotel otomatis beda. Jadi tidak usah khawatir bahwa SMK itu akan saling terjal, ada kanibal, karena setiap SMK itu punya produk produk unggulan, produk inovasi yang mereka anggap punya nilai ekonomis dan laku di masyarakat gitu," ungkap Iwan.

SMKN 4 Mataram bekerja sama dengan mitra DUDI agar tidak mematikan UMKM sendiri.

Produk kecantikan misalnya maka dengan UMKM kita lakukan kerja sama dan itu jadi saling mendukung. Karena bagaimanapun juga SMK Negeri 4 Mataram punya andil membangun pendidikan anak anak.

SMK Negeri 4 Mataram, dalam menjadi BLUD, pihaknya melakukam brancmaking (belajar pada sekolah yang sudah BLUD). "Kami mengunjungi SMKN 3 Malang, untuk memperlajari BLUD itu seperti saat kami makan siang, maka kami akan bayar produk mereka," imbuhnya.

Dampak sekolah terhadap BLUD ini sangat signifikan, contohnya ketia siswa membiat suatu produk maka produk yang dibuat siswa tersebut bisa dijual kembali, dengan catatan harga dan produk sudah melalui proses aturan sekolah.

Jadi modal yang digunakan siswa tersebut bisa diputar kembali untuk membuat produk yang lain.

Ini kan praktek, sekali ini produknya habis uangnya sekali habis, dengan blud nanti produk hasil karya siswa itu kita akan jual hasil penjualnya di samping anak anak dapat wawasan kita pakai lagi untuk praktek untuk memperkuat kompetensi.

Harapannya setelah sekolah memproduksi terus menerus jadi anak anak saar praktek bisa menikmati hasil dari pesanan pesanan pelanggan, bukan lagi praktek karena kewajiban.

"Saat ini produk yang di SMK 3 Mataram sudah bisa dijual, seperti rotian. Namun, kami masih menunggu SK BLUD ini agar dapat dijual ke lebih mitra DUDI yang lain, jadi kalau sudah sekolah dinyatakan BLUD sekolah bisa lenih leluasa dalam menjual produknya, karena sudah ada sertifikatnya," pungkas Iwan.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01