(Foto: Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, ST,)


Mataram - Reportase7.com

Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan. Saat ini prevalensi stunting berhasil ditekan hingga 7,4 persen. Penurunan angka stunting tersebut diapresiasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.

Piagam Penghargaan diserahkan langsung Kepala BKKBN RI, Dr. (UC).dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) pada acara Forum Koordinasi Stunting dan Fasilitasi Koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi NTB, di Hotel Prime Park, Kamis (10/08/2023).

Fud mengungkapkan piagam penghargaan ini merupakan hasil dari upaya dan kerja keras seluruh pihak untuk menurunkan angka stunting di KSB. Ia berharap angka stunting akan terus menurun melalui berbagai upaya dan program yang berkelanjutan.

"Alhamdulillah penghargaan ini untuk Sumbawa Barat, terutama teman-teman di SKPD terkait yang sudah turut membantu sehingga menurunkan angka stunting," ungkapnya.

Angka stunting di KSB paling rendah di Nusa Tenggara Barat, dan Fud optimis di tahun 2024 akan turun hingga angka 4 persen.

Fud berharap dengan mendapatkan penghargaan ini dapat terus berkordinasi dengam SKPD terkait, sering berkodinatif, dan turun ke lapangan.

"Jadi penghargaan ini bukanlah akhir, akan tetapi menjadikan kita untuk lebih maju kedepan dan bersemangat dalam menuntaskan stunting di Sumbawa Barat," ungkap Fud usai menerima penghargaan.

Fud menjelaskan ada beberapa program serta langkah-langkah yang dilakukan KSB dalam menurunkan angka stunting, salah satunya yaitu Program Kebas Stunting.


Selain itu ada program siswa Peduli Stunting ( anak-anak SMP ramai ramai membagikan Telur untuk adik adiknya yang mengalami stunting) dan ini di koordinir oleh petugas Posyandu, Agen Gotong Royong dan TPK (Tim Pendamping Keluarga) di semua posyandu.

Ada juga dibentuk Posyandu Gotong royong Terpadu di 288 Posyandu di seluruh desa dan Kelurahan. Dan saat ini KSB sedang Mengadakan Perlombaan Inovasi tingkat Desa dan Kelurahan Se-KSB.

Dari beberapa program diatas ada program yang sangat menarik, yakni program membuat Lomba Balita Sehat dengan memberikan hadiah Besar Berupa Tambungan Puluhan juta untuk Sekolah adik adik Bayi kalau sudah waktunya, tandasnya.

Terakhir ada Program Pariri Lansia dan disabilitas yang sudah berjalan sejak tahun 2017, dimana para orang tua lansia dikasih bantuan tunai setiap bulannya 250 ribu dan itu juga bagi para Disabilitas agar menjamin kehidupan sehari-harinya.

Kepala BKKBN RI, Dr. (UC).dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), mengaku terharu dan terenyuh akan Gerakan Gotong Royong Bhakti Stunting di Provinsi NTB.

"Saya terenyuh dan terharu karena gerakan gotong royong stunting NTB ini luar biasa. Bahkan saya merinding waktu diberitahu anak SMP turut mengumpulkan telur," jelasnya. 

Terkait dengan itu, Kepala BKKBN RI mengaku salut dengan program yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi NTB melalui organisasi perangkat daerah (OPD) penggerak sehingga dapat menghasilkan 270 ribu butir telur.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01