(Foto: Sejumlah WNI yang menjadi korban Trafiking di Laos berhasil di pulangkan oleh Pihak KBRI Laos dan Kemenlu di jemput oleh Laskar Sasak)
Jakarta - Reportase7.com
Saat ini banyak sekali kasus-kasus trafiking serta kejahatan scraemer dan penipuan yang melibatkan negara Asia Kususnya dan target mereka adalah anak-anak yang baru lulus sekolah dan kurang pengetahuan tentang tata cara kerja di luar negri.
Kepala PLT Laskar Sasak H. Samsudin mengatakan bahwa, banyak anak-anak yang dikatagori masih dibawah umur diimingi gaji besar untuk bekerja di luar negeri secara non prosedural atau ilegal. Sehingga sesampai n gara tujuan justru mereka terlantar dan bahkan tidak mendapat gaji. (08/07/2023)
"Baru-baru ini 19 orang dari berbagai daerah terkena kasus yang sama dijanjikan kerja keluar negri dan di iming-imingi gaji yang memadai tapi ternyata begitu sampai negara tujuan tidak seperti yang di harapkan," ujar PLT Laskar Sasak H. Samsudin.
Seperti kejadian baru baru ini yang terjadi Laos bersyukur pemerintah cepat ambil tindakan dan merespon sehingga 19 orang remaja tersebut berusia dari umur 18 - 27 itu dapat di evakuasi oleh KBRI LAOS
Sekjen Laskar Sasak Rafiul Hadi juga membeberkan kejadian serupa yang menimpa buruh migran Indonesia yang bekerja di negara Laos yang berjumlah 19 orang. Menurut pantauan, ke 19 buruh migran tersebut justru tidak mendapat pekerjaan bahkan terkatung-katung di negara Laos.
"Beruntung pemerintah RI melalui KBRI Indonesia di Laos segera mengambil tindakan dan menyelamatkan para buruh migran tersebut, dan kasus ini terselsaikan dengan baik," ujar Rafiul Hadi.
"Ini menjadi acuan dan perlunya peran semua pihak terutama pihak keluarga yang sama sama memantau anak anak kita bila mau bekerja keluar negri".
Pemulangan TKI 19 Orang tersebut terbagi menjadi 3 kloter, Laskar Sasak berkesempatan menjemput karena dari awal Laskar Sasak membantu dan mendamping pihak keluarga membuat laporan 19 orang tersebut ke Kemenlu dan di terima dengan baik oleh Herman selaku staf Kemenlu. Sehingga langsung di tindak lanjuti dan berkad kesigapan pihak KBRI LAOS ( Pak Tomo & Bu Eti) anak anak tersebut bisa di evakuasi ke KBRI walaupun melalui diplomasi yang alot.
Sesampai di jakarta ke 19 anak tersebut di tampung Dinas sosial bambu Apus dan di berikan pengarahan serta pengetahuan untuk tidak lagi termakan janji janji pekerjaan diluar negri yang tidak pasti.
"Terima kasih buat Mbak Rara dan Tim Bambu Apus Dinas Sosial yang sudah menerima Laskar Sasak dengan baik dan 19 korban trafiking yang di pulangkan oleh Kemenlu serta KBRI di Laos," ujarnya.
Di kesempatan yang sama juga Pembina Laskar Sasak Dr. Dzul menjelaskan bahwa Laskar Sasak adalah organisasi budaya masyarakat Lombok yang fokus pada bidang budaya, kesehatan pendidikan dan sosial.
"Kami akan membantu siapapun yang butuh bantuan tidak hanya untuk warga Lombok yang di Jabodetabek tapi juga terbuka untuk siapapun karena slogan dan moto Laskar Sasak adalah Silahturami dan Bersama Menjaga Kedaulatan NKRI," tandasnya.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
0Komentar