(Foto: Ketua Panitia PPDB NTB 2023 dan juga Kepala Bidang SMA Dinas Dikbud NTB, Drs. Lalu Muhammad Hidlir)


Mataram - Reportase7.com

Dalam pelaksanaan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA di NTB terdapat Mekanisme yang hanya memperbolehkan memilih satu sekolah.

Hal tersebut sudah dijelaskan dalam petunjuk teknis (Juknis) PPDB 2023 yang dikeluarkan Dinas Dikbud NTB pada awal Juni 2023 lalu. Serta, dilaksanakan di semua jalur penerimaan untuk jenjang SMA.

Kepala Dinas Dikbud NTB melalui Ketua Panitia PPDB NTB 2023 yang juga Kepala Bidang SMA Dinas Dikbud NTB, ketika ditemui media Senin, (03/07/2023), Drs. Lalu Muhammad Hidlir menerangkan, mekanisme dilakukan karena banyak calon siswa yang tidak mendaftar ulang saat diterima di sekolah pilihan kedua atau ketiga.

“Kalau dulu itu, mekanismenya calon siswa langsung dapat dua sekolah bahkan lebih, sesuai dengan zonanya. Akan tetapi, ternyata banyak calon siswa yang tidak mengambil sekolah di pilihan kedua atau ketiga itu dan tentunya berpengaruh terhadap keterisian rombongan belajar (rombel),” ungkap Hidlir.

Dikarenakan banyak yang tidak mengambil akhirnya keterisian rombel yang awalnya telah terisi, tiba-tiba jadi berkurang.

“Makanya dari pada seperti itu, kami mengatur agar calon siswa memilih dulu sebelum menentukan dirinya mau ke sekolah mana,” imbuhnya.

Misalnya, calon siswa melalui jalur zonasi dan berada di zona Monjok yang ada SMAN 5 Mataram, SMAN 9 Mataram, dan SMAN 11 Mataram. Maka, calon siswa harus berpikir dulu, sekolah mana yang dirinya berpeluang masuk.

Sebab di Juknis PPDB, calon siswa yang mendaftar jalur zonasi secara daring akan diseleksi dengan mempertimbangkan urutan kriteria dulu.

Mulai dari status hubungan keluarga dalam Kartu Keluarga (KK), jarak terdekat dalam zona, usia calon siswa. Kemudian, pilihan peminatan atau sekolah penyelenggara program inklusi, bagi pendaftar pada program inklusi. Serta, yang terakhir pendaftar lebih awal yang tercatat pada sistem, lanjutnya.

Maka calon siswa harus terus memantau peringkatnya melalui akun masing-masing.

“Agar memastikan dirinya lolos atau tidak pada sekolah pilihannya. Jangan sampai tidak dipantau, karena kalau lewat dari peringkat sekolah yang dituju, artinya tidak lulus di sekolah tersebut,” jelasnya.

Ketika tidak lulus, calon siswa harus bersiap kembali memikirkan mau daftar di sekolah yang mana.

“Calon siswa harus mencabut berkas di sekolah pilihan pertamanya dan segera daftar di sekolah lain yang punya peluang. Tidak bisa santai,” tutupnya.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01