Mataram - Reportase7.com
Seorang Duda berinisial GE (22), alamat Lingkungan Pajang Kota Mataram terpaksa diamankan Tim Reskrim Polresta Mataram lantaran terbukti melakukan persetubuhan terhadap anak perempuan yang masih di bawah umur, peristiwa tersebut terjadi pada 12 September 2021 lalu.
"Kami telah menahan GE yang saat ini statusnya telah menjadi tersangka, dan sedang ditangani Unit PPA Reskrim Polresta Mataram," ungkap Kompol Kadek Adi Budi Astawa, ST., S.I.K, saat jumpa pers di ruang Unit PPA Reskrim Polresta Mataram.
Kasat menjelaskan kejadian yang menimpa AW (14) seorang pelajar, Alamat Lingkungan Ampenan, Kota Mataram ini, bermula dari perkenalan mereka di Medsos akun Facebook, kurang lebih satu bulan sebelum peristiwa terjadi. (11/11/2021)
Menurut pengakuan GE dijelaskan Kasat Reskrim bahwa, semenjak kenalan di Medsos tersangka dan korban (AW) sering telponan hingga terjalin hubungan pacaran. Karena telah merasa akrab, ahirnya GE mengajak AW ketemuan dan berjanji akan menjalin hubungan pacaran hingga menikah.
"Tersangka mengajak AW bertemu pada 12 September 2021 dengan menjemput AW ke rumahnya di Wilayah Ampenan. GE saat itu datang bersama temannya AP (saksi), setelah GE menelpon AW ahirnya AW keluar menemuinya," jelas Kadek.
GE langsung mengajak AW jalan-jalan, akan tetapi AW tidak mau. Namun karena dipaksa oleh tersangka ahirnya AW nurut dan naik di motor tersangka dengan gonceng tiga bersama temannya AP. Setelah lama berkeliling akhirnya GE mengajak mampir di rumahnya di Wilayah Lingkungan Pajang. Kertiganya masuk kerumah tersangka ngobrol di dalam kamar, sambil GE menegak menuman beralkohol.
"Sekitar pukul 22.00 Wita ibu GE mengingatkan agar mengantar pulang temen perempuannya itu karena sudah larut malam. Akan tetapi tersangka tidak mau dan menjawab ibunya ini urusan saya, jangan ikut campur," beber Kadek menirukan ucapan tersangka.
Setelah beberapa lama ngobrol ahirnya AP (saksi) pamit pulang, lalu GE ikut keluar kamar mengantar temennya keluar, dan setelah itu masuk kedalam kamar lagi dengan mengunci pintu kamar.
"Saat itulah korban diajak melakukan persetubuhan dengan sedikit memaksa, dengan cara membuka seluruh pakaian yang dikenakan oleh AW, dan ahirnya tersangka melakukan hubungan terlarang tersebut," jelas Kasat.
Setelah melakukan persetubuhan ahirnya keduanya tertidur dan saat terbangun sekitar pukul 07.00 Wita, AW kaget dan meminta tersangka untuk mengantarkannya pulang, tetapi tersangka tidak mau karena takut. Akhirnya atas bantuan Paman tersangka bersama Kepala Lingkungan AW di jemput oleh orang tuanya.
Atas kejadian tersebut AW merasa sakit dibagian selengkangannya saat buang air kecil, setelah menceritakan peristiwa itu kepada orang tuanya. Atas kejadian yang menimpa anaknya, kemudian orang tua AW melaporkan peristiwa ini ke Polresta Mataram.
Dari kejadian tersebut GE di jerat pasal 81 (1) Jo 76 D atau pasal 82 (1) Jo 76 E UU no 36 tahun 2014 tentang perubahan UU no 23 tahun 2002 pelaku di kenakan hukuman paling lama 15 tahun penjara.
Pewarta : Jul
Editor : R7 - 01
0Komentar