Papua - Reportase7.com


Hari ini akan sangat mentukan apakah target 17 medali emas bisa tercapai. 6 final cabor yang berpeluang besar memberi emas bagi NTB akan digelar hari ini Rabu 13 Oktober 2021, diantaranya 1 nomor dari cabor atletik, 1 nomor dari cabor Shorinji Kempo dan 4 nomor dari cabor tinju. Para atlet menembak NTB juga masih akan berlaga hari ini dan sangat berpeluang merebut medali, di kutip dari laman Facebook kontingen PON NTB. (13/10/2021)

Sejak awal gembar - gembor perhelatan PON terdengar beberapa bulan lalu, H. Mori Hanafi, selaku Ketua Kontingen PON XX NTB, terus menggaungkan 17 medali emas yang ditargetkan. Segala upaya dilakukan agar bisa meraih, bahkan melampaui terget tersebut.

Mori pun berulang kali menjelaskan alasan mengapa pencapaian target ini menjadi sangat penting untuk diraih. Satu diantaranya karena pencapaian target ini akan sangat menentukan, apakah NTB bisa menjadi tuan rumah perhelatan PON XXI berikutnya.

Tentunya hampir semua memahami besarnya manfaat yang akan diraih daerah dan masyarakat, jika berhasil menjadi tuan rumah even 4 tahunan tersebut. Puluhan ribu orang tim kontingen dari seluruh Indonesia akan datang memadati sentral-sentral lokasi penyelenggaraan even. Mereka akan menetap dalam durasi waktu yang cukup lama, sehingga pasti akan langsung berdampak besar menggerakkan roda perekonomian masyarakat NTB khususnya.

Selain peluang manfaat yang mungkin datang empat tahun lagi itu, ada satu keuntungan langsung yang bisa diraih oleh semua warga NTB, setiap kali kabar bertambahnya medali terdengar menggaung dari tanah papua. Manfaat itu berbentuk rasa bangga dan bahagia yang sesak memenuhi hati setiap orang yang mengaku dirinya menjadi bagian dari NTB.

"Rasa yang sangat berharga, yang tak terbandingkan nilainya dan tak dapat dibeli dengan materi".

"Diakui atau tidak, peduli atau tidak, dihayati atau tidak, rasa bangga itu pasti ada dan sangat penting untuk menopang semangat percaya diri, agar NTB BISA BERDIRI TEGAR MENEGAKKAN KEPALA di level Nasional Indonesia," jelas Mori.

Pewarta : YD
Editor : R7 - 01