BEM Universitas Bumigora Dukung Pemilu Damai Tanpa Hoaks

 MATARAM - Reportase 7
BEM Universitas Bumigora mengajak kepada mahasiswa untuk mendukung terciptanya pelaksanaan Pemilu damai 2024 tanpa infomasi hoaks.

Ajakan ini dipertegas Ketua BEM Universitas Bumigora, Syifaushudur, saat menggelar dialog Pemilu damai di Mataram pada Minggu 4 Februari 2024.

"Ini kegiatan sosialisasi pemilu damai 2024,  kita sebagai mahasiswa untuk bisa di pemilu ini damai aman tertib dan tidak ada berita hoax," ujarnya.

Ketua BEM Sudur berharap mahasiswa Universitas Bumigora turut mendukung pemerintah dalam mensukseskan Pemilu 2024. Salah satunya dengan cara mereduksi informasi hoax di ruang digital.

Ia yakin mahasiswa Universitas Bumigora Mataram terlatih memilah dan memilih kebenaran sebuah informasi seputar Pemilu 2024.

"Kita mahasiswa Universitas Bumigora paham terhadap IT (information tehnology) untuk mengatasi hal-hal seperti itu (informasi hoax -red)," katanya.

Ketua BEM Universitas Bumigora ini mengingatkan kepada masyarakat NTB untuk tidak ikut menyebarkan informasi hoax. Bilamana mendapati sebuah narasi, seyogyanya tidak langsung dibagikan sebelum melakukan cek kebenaran atau tabayyun.

"Untuk masyarakat NTB, hati-hati untuk penyebaran isu hoax, jangan termakan  isu-isu yang ada, video yang di share tulisan yang di share itu kita pahami dan cerna bersama-sama agar tidak terjadi terpecah belah karena bisa jadi rekayasa," terangnya di sela deklarasi dukung pemilu damai 2024.

Deklarasi dukung Pemilu damai 2024 oleh BEM Universitas Bumigora menyatakan sikap:

Pertama, mengajak segenap komponen bangsa untuk menyukseskan Pemilu 2024 yang aman dan damai.

Kedua, menolak segala bentuk upaya provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang menciderai pesta demokrasi.

Ketiga, bersama-sama menangkal informasi hoax dan ujaran kebencian yang dapat menggangu jalannya Pemilu 2024.

Keempat, warga negara yang mempunyai hak pilih, agar menggunakan hak pilihnya dengan hati nurani, dan tidak golput. Kita harus menghargai perbedaan pilihan setiap orang.

Kelima, kampus bukan tempat memecah belah, sebaiknya kampus menjaga kondusifitas dan turut memberikan edukasi kepada komponen bangsa demi terciptanya Pemilu yang jujur, adil, aman dan damai.

"Deklarasi tersebut sebagai wujud dukungan kepada pemerintah dalam menjaga netralitas demi penyelenggaraan pemilu yang aman dan damai." Pungkas Ketua BEM Universitas Bumigora, Syifaushudur.

Pewarta: Hadi
Editor: R7-02