(Foto: Para Mahasiswa KKN UNDIKMA Kelompok 57 Desa Sembalun saat memberikan pelatihan membuat SUN READ TOMATO kepada masyarakat di Desa Sembalun)

 Lombok Timur - Reportase7.com
Anjoknya harga tomat membuat para petani menjerit, sejauh ini para petani di Lombok mengalami kerugian bahkan atas murahnya harga beli tomat di pasar.

Para petani di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) hasil observasi KKN UNDIKMA, mengeluhkan anjloknya harga tomat saat musim panen. Diketahui harganya tomat Rp 5000 per 1 kg, akibatnya petani membiarkan buah tomatnya membusuk di pohon. (20/10/2023)

Melihat kondisi harga tobat yang anjlok, mahasiswa KKN UNDIKMA 57 memberikan solusi kongkrit, simple dan praktis dengan mengadakan kegiatan pelatihan dan sosialisasi produk UMKM SUN READ TOMATO.

Kegiatan pelatihan tersebut memberikan dampak positif kepada para petani dan pelaku UMKM di Desa Sembalun, SUN READ TOMATO dibuat dengan bahan-bahan dari hasil petani seperti tomat, bawang putih, garam halus, dan gula lalu dijempur di sinar Matahari 3 sampai 4 hari, kemudian di celupkan di wadah minyak salat, selanjutnya masukkan dalam kemasan.

SUN READ TOMATO ini juga bisa di pasarkan di masyarakat luas atau di kios-kios bahkan di hotel-hotel yang ada di Desa sembalun.

SUN READ TOMATO bisa menjadi pelengkap makanan, hal ini menjadi solusi ekonomi para petani yang ada di Desa Sembalun, karena dapat dikerjakan sebagai olahan rumahan (Home Industri).

Bila dilihat dari segi ekonominya, harga SUN READ TOMATO saat ini sangat bervariatif bahakan bisa meloncak tinggi. Saat ini satu kamplet Rp 80-500, bila dilihat dari historisnya masyarakat di Sembalun dominan petani sayur-sayur seperti tomat dan cabe.

Kordinator KKN UNDIKMA 57 Desa Sembalun Habibi menjelaskan bahwa, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat dalam membantu memberikan solusi mengembangkan UMKM di Desa Sembalun.

"Kita bisa lihat, bagaimana masyarakat bertumpu pada usaha pertanian. Maka dari itu kami dari KKN UNDIKMA 57 memberikan pelatihan dalam mengembangkan usaha dengan memberikan pelatihan dan solusi dalam mengembakna usaha UMKM yang berkelanjutan," ujar Habibi.

KKN UNDIKMA 57 Desa Sembalun berjumlah 10 orang, dengan harapan dapat memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat sekitar terkait cara mengembangkan UMKM. Tentunya dapat memberikan solusi perekonomian yang berkelanjutan untuk hidup yang lebih positif.

"Kami juga berharap dapat memberi kesan yang baik kepada masyarakat di Desa Sembalun selama kegiatan KKN ini berlangsung," harapnya.

"Maka kami KKN UNDIKMA 57 Desa Sembalun melakukan pelatihan ini agar dapat meningkatkan pengetahuan petani maupun menyelamatkan dari harga anjlok, sehingga mereka nantinya bisa mengelola tomat yang dibiarkan di pohonnya. Insya Allah kita  berkolaborasi dengan Dinas perdagangan provinsi NTB dan perindustrian NTB untuk menyelesaikan hal ini,” jelas kordinator kelompok 57, Habibi.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01