(Foto: Kepala SMK Negeri 1 Mataram H. Ruslan, saat ditemui media diruang kerjanya)


Mataram - Reportase7.com

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB lakukan penilaian terhadap 23 SMK yang akan menjadi kandidat Layanan Umum Daerah (BLUD). Tim Pemprov NTB terdiri atas Biro Perekonomian Setda NTB, Biro Organisasi Setda NTB, Biro Hukum Setda NTB, BPKAD NTB, Bappeda NTB, Inspektorat NTB dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB.

Kepala SMKN 1 Mataram H. Ruslan mengatakan, tim visitasi banyak meninjau mengenai kesiapan pengelolaan BLUD, baik itu terkait Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pengelola, sarana dan prasarana.

"Rintisan SMK BLUD di SMKN 1 Mataram sudah ada, berupa bisnis center ini sebetulnya embrionya cikal bakal terkait pola pengelolaan sudah mengarah ke BLUD," ungkap Kepala SMKN 1 Mataram H. Ruslan, Kamis (07/09/2023).

Dijelaskan Ruslan, melalui BLUD dengan regulasi Pemprov NTB tentu sebagai payung hukum juga. SMKN 1 Mataram ada beberapa kompetensi keahlian yang diunggulkan menjadi mesin penggerak, teaching factory berjalan maksimal.

Terbukti bisa memproduksi dan menghasilkan uang dan itu dirasakan manfaatnya oleh guru walapun tidak seberapa besar.

"Salah satunya adalah teaching faktory tata busana. Jadi ada tiga tempat yang dikunjungi oleh tim visitasi, yakni Tata Busana, dan pengakuan tim bahwa SMKN 1 Mataram layak dan itu baru di satu sisi," lanjutnya.

Makin kedepan Dinas juga terus mendukung sekolah. Saat ini enam siswa SMKN 1 Mataram sudah diterima di retail Jalela yaitu toko khas kebaya yang sudah menjajaki penjualannya hingga ke mancanegara.

Salah satu keuntungan dari BLUD juga melakukan penyelarasan pembelajaran dengan dunia usaha atau industri, sehingga kita tahu apa yang mereka (industri) inginkan, lalu seperti apa kompetensi yang harus kiya ciptakan diluar. Dan inilah yang menjadi ukuran teaching factory (mampu menghasilkan produk apa di sekolah itu) palinh tidak miniaturnya lah.

Selain itu juga ada Akutansi Perbankan, di mana toko tersebut menjual kebutuhan sehari-hari siswa termasuk keperluan pembelajaran seperti ATK, penjilidan, fotocopy termasuk ada bank mini. Bank mini itu tempat siswa menabung termasuk meminjamkan.

"Ada juga sablon kaos, pencetakan kartu pelajar semua ada alatnya dan itu produk-produk sudah digunakan," terangnya.

Ia menyebut dukungan terus mengalir dari mitra kerja kepada sekolah, mulai dari bisnis yang dikelola alumni, UMKM, perusahaan swasta, hingga BUMN.

Sementara itu, Tim Visitasi, Biro Hukum Setda Provinsi NTB M. Irwin menjelaskan bahwa pihaknya melihat potensi yang ada di masing-masing SMK sangat luar biasa.

"Kita sudah melihat SMK 1 Mataram, SMKN 4 Mataram, SMKPP dan SMKN 2 Mataram. Hasil setelah dilakukan tes maka akan ditetapkan sekolah yang menjadi BLUD," jelasnya.

Program BLUD SMK, dirasa merupakan salah satu program terobosan yang bagus, lantaran para siswa bisa lebih terampil dan di luar jam belajar mereka bisa membuat dan mengerjakan produk yang bisa menarik minat pasar.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01