ilustrasi audit
ilustrasi audit

Oleh : Christina Andriyani Perwitasari (Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Mataram)

Dalam menjalani kehidupan manusia tidak terlepas dari sebuah risiko yang harus dihadapi. Risiko dari setiap keputusan maupun dari setiap kegiatan yang dilakukan. Bahkan risiko tersebut tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada organisasi atau perusahaan. Apalagi di era saat ini, lingkungan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan ini berubah-ubah baik karena pengaruh internal maupun eksternal. Risiko yang dihadapi perusahaan tentu berbeda-beda dan terkadang diluar dari prediksi.

Proses audit merupakan suatu kewajiban yang harus dijalani setiap organisasi atau perusahaan. Sama halnya dengan risiko, seiring dengan perkembangan zaman proses audit mulai bermunculan dengan pendekatan-pendekatan baru. Salah satu pendekatan itu adalah Risk Based Audit. Pendekatan ini menggunakan metodologi pemeriksaan yang dipergunakan untuk memberikan jaminan bahwa risiko telah keluar dari batasan risiko yang tetap ditetapkan oleh perusahaan. Tingkatan audit ini berfokus pada memitigasi risiko strategis, finansial, operasional, dan regulasi yang dihadapi oleh perusahaan.

Pada penerapan Risk Based Audit ini, Risk Owner (Unit Kerja), Risk Officer, Risk Taking Unit, serta Auditor Internal sangat berperan. Risk Owner harus dapat memanajemen risikonya dengan baik bersama Risk Officer dan seluruh Risk Taking Unit. Sedangkan, Auditor Internal memiliki peran dalam menyelaraskan risiko-risiko yang telah dimitigasi oleh Risk Taking Unit agar selaras dengan sasaran dari manajemen. Risk Based Audit ini merupakan teknik audit dimana semua kegiatan audit mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan audit berbasis risiko berdasarkan risiko-risiko yang telah ditetapkan perusahaan melalui Risk Assessment.

Menurut Maribeth A Wollard, definisi RBIA (Risk Based Internal Auditing), “Risk Based Auditing dapat didefinisikan sebagai mengindentifikasi risiko salah saji material di area laporan keuangan dan kemudian menentukan upaya yang paling efisien dan tepat untuk diterapkan di setiap area. Pertama, auditor perlu mengidentifikasi area dimana terdapat risiko kesalahan penyajian material yang tinggi: itu adalah area yang akan membutuhkan penerapan lebih banyak prosedur. Kedua, auditor harus menentukan bagaimana mengurangi prosedur yang diterapkan pada area yang diidentifikasi sebagai berisiko rendah.”

Lalu, apakah dengan Risk Based Audit ini dapat meningkatkan kinerja perusahaan? Menurut penelitian yang dilakukan (Novita & Naswandi, 2022) bahwa Risk Based Audit berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Hal ini sesuai dengan tujuan umum metode Risk Based Audit adalah mengurangi risiko, mengantisipasi risiko potensial yang dapat merugikan operasional perusahaan dan melindungi perusahaan dari kejadian tak terduga yang diantisipasi sebelum kejadian tersebut benar-benar terjadi (Tuanakotta, 2019).

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian (Matthew, 2018) yang menyatakan bahwa implementasi audit berbasis risiko berpengaruh positif terhadap meningkatkan kinerja lembaga. Pada penelitian tersebut menyatakan bahwa segala risiko yang ada membutuhkan tata Kelola dan manajemen risiko yang benar untuk meningkatkan pengawasan yang terintegrasi terhadap sektor jasa keuangan, pengawasan tersebut harus dilakukan secara berkala dan memiliki sifat yang independen. Pada penelitian sebelumnya yang dikemukakan (Dewi Yuniarti Rozali & Mohammad, 2015) menjelaskan bahwa salah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan pencegahan fraud dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien dari satuan pengendalian internal atau sering disebut dengan internal audit, selanjutnya (Artinah, 2018) menjelaskan bahwa penilaian risiko dilakukan dengan melalui focus group discussion (FGD) yang bertujuan untuk mengarahkan dan menggali lebih berbagai permasalahan sekaligus untuk mengkonfirmasi dan memvalidasi berbagai aspek permasalahan yang dibahas. Tetapi dalam penelitiannya (Achmad, 2018) menjelaskan bahwa Risk Based Audit penting dilakukan karena Risk Based Audit merupakan pendekatan audit baru yang memfokuskan diri pada manajemen risiko yang efektif dan memperbesar peran auditor internal dalam hal memitigasi risiko dalam melindungi bank dari risiko-risiko yang dapat mengancam kegiatan operasional bank serta pencegahan kecurangan dilingkungan organisasi. Menurut (Tuanakotta, 2019) kegiatan audit internal yang professional dapat mencapai misinya sebagai penentu arah tata kelola, dengan memposisikan tugasnya dalam konteks kerangka pengelolaan risiko (risk management framework) dari organisasinya. Selain melakukan peningkatan pengawasan dan pengelolaan tata kelola perusahaan, pengawasan internal dapat dilihat dari perusahaan telah melakukan penilaian risiko secara berkala untuk meyakini bahwa pengawasan pengendalian internal dilaksanakan sesuai kebijakan perusahaan yang berlaku.

Dalam teori Risk Based Audit berdasarkan (Tuanakotta, 2019) dalam bukunya bahwa kebutuhan organisasi dalam mengelola risiko diakui sebagai hal yang penting dari praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance practice). Ini mendorong organisasi merasa perlu untuk mengidentifikasi semua risiko bisnis yang dihadapinya dan menjelaskan kepada para pemangku kepentingan bagaimana risiko-risiko yang ditangani untuk dikelolanya. Dalam kenyataannya, kegiatan-kegiatan berkenaan dengan pengelolaan risiko diakui memainkan peran penting dalam mengadakan system pengendalian internal yang memadai. Tanggung jawab untuk menentukan dan mengelola risiko ada ditangan manajemen.

Pada penerapan Risk Based Audit saat ini akan mendukung kinerja perusahaan, dikarenakan semua hal operasional perusahaan akan dinilai melalui penilaian manajemen risiko. Proses manajemen risiko ini berawal dari penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Berbasis Risiko, penyusunan laporan manajemen risiko, penilaian Laporan Hasil Usaha Berbasis Risiko, dan penambahan risk event dalam setiap ssasaran perusahaan. Dengan adanya laporan-laporan tersebut, seluruh kinerja perusahaan dapat terukur sesuai dengan sasaran perusahaan dan dapat dimitigasi risiko yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, D. A. S. (2018). Risk Based Audit oleh Satuan Kerja Audit Intern pada PT. Bank JAT. Jurnal Ekonomi Akuntansi Dan Manajemen, 17(2), 137–150.

Artinah, B. (2018). Analisis Sistem Pengendalian Internal Melalui Audit Berbasis Risiko (ABR) Oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) Dalam Mencapai Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Studi Kasus pada Inspektorat Kota Banjarbaru. Jurnal Akuntansi, 10(2).

Dewi Yuniarti Rozali, R., & Mohammad, J. (2015). Pengaruh Pelaksanaan Risk Based Internal Auditing Terhadap Pencegahan Fraud. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 3(3), 831.
Matthew, Y. (2018). Implementasi Audit Berbasis Risiko Untuk Meningkatkan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (Studi Kasus Pada Otoritas Jasa Keuangan). Universitas Brawijaya, 7 (1). Universitas Brawijaya, 7(1).

Novita, A. N., & Naswandi, A. (2022). APAKAH RISK BASED AUDIT DAPAT MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN? JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi), 8(1), 21–38.

Tuanakotta, T. M. (2019). Risk Based Internal Audit. Jakarta: Salemba Empat.